Pembajak EgyptAir Sandera Lima Penumpang Warga Asing

Pembajakan-EgyptAir.jpg
(REUTERS/Yiannis Kourtoglou)

RIAU ONLINE - Pembajak diperkirakan seorang laki-laki mengenakan sabuk berisikan bahan peledak, telah melepaskan semua penumpang EgyptAir kecuali lima warga negara asing dan para awak. 

 

Pesawat milik Mesir ini dibajak dan menurunpaksakan penumpang serta pesawatnya di Siprus, Selasa, 29 Maret 2016. Pesawat ini semula diterbangkan menggunakan rute antara Alexandria dan Kairo.

 

Setelah pesawat EgyptAir mendarat di bandar udara Larnaka, Siprus, pembajak melepaskan semua orang dalam pesawat, menurut EgyptAir.

 

Baca Juga: Inilah Kronologi Penyanderaan 10 Awak Kapal Indonesia oleh Abu Sayyaf

 

Sekitar 60 orang, termasuk tujuh awak, ada di dalam pesawat itu, menurut para pejabat Mesir dan Siprus. "Negosiasi-negosiasi dengan pembajak telah menghasilkan pembebasan semua penumpang pesawat kecuali para awak dan lima orang asing," menurut maskapai penerbangan tersebut dalam pernyataan tertulis, dilansir dari voaindonesia.com. 


 

 

Media Cyprus Broadcasting Corporation (CBC) melaporkan, pesawat Egyptair membawa 55 penumpang dengan tujuh awak. Pembajakan terjadi di wilayah informasi penerbangan Siprus dan pesawat itu dibelokkan ke Larnaka.

 

Kementerian Penerbangan Mesir, mengatakan, pesawat yang dibajak tersebut berjeniskan Airbus 320. Kementerian tersebut dalam pernyataan tertulis juga menjelaskan, pilot Omar al-Gammal, telah menginformasikan kepada pihak berwenang, ia diancam seorang penumpang memiliki sabuk bunuh diri dan memaksanya mendarat di Larnaka.

 

Pihak berwenang di Siprus mengatakan para pembajak tidak segera membuat tuntutan setelah pesawat itu mendarat di bandar udara di Larnaka.

 

Klik Juga: ISIS Rencanakan Target Serangan 'Anak-anak Yahudi dan Sekolah'

 

Pesawat Egyptair itu seharusnya terbang dari kota Alexandria ke ibukota Mesir, Kairo. Otoritas penerbangan Mesir mengatakan pembajak pesawat tersebut mengklaim memakai sabuk dengan peledak.

 

Peledak itu mengindikasikan bahwa pembajak adalah seorang militan Islamis. Sabuk 'bunuh diri' telah menjadi senjata pilihan para milian Islamis di Timur Tengah.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline