Ahli Senjata Kimia ISIS Ditangkap dan Diinterogasi AS

Pejuang-ISIS.jpg
(BBC)

RIAU ONLINE - Seorang ahli senjata kimia dari kelompok Negara Islam (ISIS) di Irak ditangkap oleh pasukan khusus Amerika Serikat (AS) dan saat ini tengah dimintai keterangan.

 

Pria tersebut pernah menjadi ahli sejata kimia dan biologi untuk Sadam Hussein, pemimpin Irak yang digulingkan oleh Invasi AS pada tahun 2003. Pria yang ditangkap pada Februari lalu itu diketahui bernama Sleiman Daoud al-Afari.

 

Dilansir dari BBC Pentagon menyatakan tidak akan melakukan konfirmasi atas penagkapan Afari. Juru bicaranya membenarkan bahwa pasukan khusus AS telah mulai beroperasi di Irak yang merupakan bagian dari strategi yang lebih agresif terhadap ISIS.

BACA JUGA: ISIS Makin Menguat, Persatuan Faksi di Libya Dibutuhkan

 

Menurut sumber AS kepada New York Times, Afari telah lebih dulu mengatakan kepada interogator terkait cara ISIS mengisi gas kimia belerang atau gas mustard ke dalam cangkang artileri.

 


Pada bulan lalu, sumber di organisasi pengawas kimia zat global, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia setempat (OPCW), mengumumkan bahwa tahun lalu ISIS diduga telah menggunakan mustard belerang untuk menyerang kekeuatan Kurdi di Irak.

 

Jika benar demikian, maka itu adalah saat pertama kalinya Irak menggunakan senjata kimia sejak kejatuhan Saddam Hussein.

KLIK JUGA: Laskar Pemberontak Rebut Kawasan Perbatasan Suriah-Irak dari Tangan ISIS

 

Senjata yang dilarang

 

Menurut New York Times, Afari ditahan di Irbil, Kurdi, Irak Utara. Afari diidentifikasi merupakan manatan karyawan Industrialisasi Militer yang bekerja di bawah Saddam dan menggunakan gas racun untuk masyarakat Kurdi, Irak pada 1980-an.

 

Saat ini Afari tengah diinterogasi terkait ISIS berencana akan menggunakan gas mustard. Seorang pejabat pertahanan mengatakan kepada koran tersebut bahwa gas itu tidak cukup kuat untuk membunuh namun mampu melumpuhkan korbannya.

LIHAT JUGA: Inggris Waspadai Serangan Besar ISIS

 

Dua sumber intelijen Irak yang tidak ingin disebutkan namanya dikutip dari kantor berita Associated Press menyebutkan Afari merupakan kepala unit khusus ISIS yang berusaha mengembangkan senjata kimia.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline