Man City Bisa Jadi Klub Pertama di Inggris Raih Quintuple bila Kalahkan Fluminense

Manchester-City47.jpg
(instagram@mancity)

RIAU ONLINE, MANCHESTER-Manchester City berdiri hanya butuh satu kemenangan lagi dari pencapaian quintuple yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk klub asal Inggris.

The Citizens bisa menjadi tim Inggris pertama yang memenangkan Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga Inggris, Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub dalam satu tahun kalender.

Peluang tim asuhan Pep Guardiola untuk merengkuh keabadian itu cuma berjarak satu laga di mana mereka bakal menghadapi wakil Brasil, Fluminense di partai final Piala Dunia Antarklub 2023.

Pertandingan ini akan berlangsung di di Stadion King Abdullah Sports City di Jeddah, Arab Saudi pada Sabtu (23/12/2023) pukul 01.00 WIB.

City melaju ke final setelah mengalahkan tim asal Jepang Urawa Reds dengan skor 3-0, sedangkan Fluminense ke partai puncak setelah menaklukkan klub asal Mesir Al Ahly dengan skor 2-0.

“Para pemain sudah siap dan mereka tahu betapa pentingnya hal itu. Kami memenangi semifinal," kata Pep dikutip dari laman resmi klub, Jumat (22/12/2023).


"Kami mencoba sejak semifinal melawan Urawa untuk menilai kualitas yang dimiliki Fluminense."

“Saya tahu persis bakat dan kualitas Fluminense serta apa yang bisa mereka lakukan. Mereka telah mengalahkan tim dari Argentina, Kolumbia dan Uruguay," imbuh Pep.

Meskipun diunggulkan, Pep tetap mewaspadai Fluminense yang merupakan juara Libertadores.

Ia menyoroti kekuatan Fluminense, termasuk pengalaman pemain seperti bek kiri eks-Real Madrid, Marcelo.

“Pengalaman yang mereka miliki dengan Marcelo, kiper mereka. Mereka punya lima atau enam pemain berusia di atas 37 tahun, itu artinya mereka bisa mengendalikan emosi," jelasnya.

Pep menilai Fluminense memainkan gaya khas Brasil era tahun 1970an, 80an, dan awal 90an, dengan banyak melakukan umpan pendek, kekuatan fisik, dan kemampuan kuat dalam duel satu lawan satu.

“Mereka memainkan gaya khas Brasil tahun 1970an, 80an, dan awal 90an seperti saat Brasil menjuarai Piala Dunia 1994," jelas Pep.

"Mereka memainkan banyak bola, umpan-umpan pendek, satu lawan satu, fisik. Kami harus menyadari seberapa besar mereka akan berusaha mengejar ketertinggalan," tambahnya.

“Kami harus memaksakan ritme dan menampilkan performa bagus serta tangguh di momen buruk," lanjutnya dikutip dari suara.com