Indra Sjafri Buka Kemungkinan 2 Talenta Diaspora di Qatar Bela Timnas Indonesia

RIAU ONLINE, JAKARTA - Pelatih tim nasional U-23 Indonesia Indra Sjafri baru-baru ini bertemu dengan dua pesepak bola diaspora Indonesia di Qatar. Keduanya adalah Ahmad Al-Khuwailid dan Farri Agri.

Pertemuan Indra Sjafri di sela-sela ibadah umrahnya itu sempat diunggah Al-Khuwailid di story Instagram @__khuwailid pada Sabtu, 3 Juni 2023.

Indra bercerita bahwa dirinya sempat bertemu langsung dengan orang tua para talenta diaspora tersebut untuk memastikan kewarganegaraan mereka.

"Setelah saya berkomunikasi, mereka itu rupanya semuanya paspor Indonesia, bukan keturunan. Jadi memang orang-orang Indonesia yang bapaknya kerja di kilang minyak," ujar Indra di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, selepas pemberian bonus untuk kontingen SEA Games 2023 oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Jadi kalau kita misalnya mau memanggil dia karena memang berprestasi, kualitasnya oke, enggak ada masalah," katanya melengkapi.

Indra menegaskan ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi seorang pemain agar dapat memperkuat tim nasional. Pertama, statusnya jelas warga negara Indonesia, kedua bisa bermain di Indonesia atau terdaftar di asosiasi, dan ketiga tentunya memiliki kualitas yang memadai.

"Tiga itu saja. Kita enggak akan bisa memanggil pemain tanpa ada paspor Indonesia," ujarnya.

Meski begitu, Indra mengaku tidak akan terburu-buru memutuskan untuk Al-Khuwailid memperkuat Timnas Indonesia U-23. Saat ini kata Indra, dirinya masih terus memantau talenta dispora Indonesia di Qatar.

"Ini yang kita lagi coba pantau. Coba pantau apakah nanti akan coba. Kalau coba kan (artinya) dia mau, kita mau," kata Indra

Selepas mengantarkan Indonesia menyudahi paceklik medali emas SEA Games di cabang olahraga sepak bola, Indra kini dihadapkan persiapan menyongsong fase kualifikasi Piala Asia U-23 2024 Qatar.

Indonesia tergabung di Grup K bersama Turkmenistan dan Taiwan serta akan menjadi tuan rumah fase kualifikasi grup tersebut di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, medio September mendatang. (ANTARA/Gilang Galiartha)

Dilarang mengutip berita ini, kecuali seizin ANTARA