XL Axiata Kolaborasi dengan PT JIP Bangun Solusi Digital LPR di Jaringan 5G

XL-Axiata-kerjasam-LPR.jpg
(Istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - LPR dikembangkan menggunakan artificial intelligence dan deep learning, yang kemudian diimplementasikan dengan memanfaatkan konektivitas 5G XL Axiata. Dengan kemampuan mendeteksi plat nomor kendaraan yang sistematis, banyak hal yang bisa dilakukan seperti, analisa trafik, perencanaan penempatan kantong parkir, dan tentunya untuk penegakan kebijakan lalu lintas, yakni sistem ERP dan ganjil genap.

PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), yang merupakan anak usaha dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro), sepakat berkolaborasi melakukan penelitian dan pengembangan 5G use case berbasis artificial intelligence (AI) dan internet of things (IoT). Melalui kerja sama guna mendukung Jakarta sebagai Smart City ini, XL Axiata akan turut membantu program digitalisasi Pemprov DKI Jakarta di berbagai aspek yang lebih luas, antara lain transportation management, waste management, hingga smart building. 

Salah satu proyek yang akan segera dibangun adalah solusi digital untuk License Plate Recognition (LPR) atau sarana pengenal nomor kendaraan bermotor. Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama (MoU) dilakukan oleh Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa dan Direktur Utama PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), Araf  Anbiya di Jakarta, Selasa (4/10) lalu.

”Kami berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam pemanfaatan teknologi dan digitalisasi di Indonesia. Suatu kesempatan besar bagi XL Axiata bisa ikut mendukung pembangunan Jakarta sebagai Smart City melalui beragam platform solusi digital tercanggih yang kami miliki saat ini di jaringan 5G,” kata I Gede Darmayusa.

I Gede Darmayusa mengatakan, kerja sama dengan JIP sekaligus menjadi pembuktian bagi XL Axiata dalam hal kemampuan menghadirkan berbagai solusi digital, termasuk di jaringan 5G, untuk membantu penanganan berbagai kebutuhan pemerintah daerah, termasuk salah satunya menyangkut pengaturan kendaraan bermotor.

I Gede Darmayusa menambahkan, solusi digital yang dibangun oleh XL Axiata untuk LPR ini akan lebih customize, terotomasi, real time, akurat, efektif serta efisien. LPR akan menjadi use case pertama yang dikembangkan menggunakan artificial intelligence berbasis computer vision dalam merealisasikan program kolaborasi ini. Nantinya seiring dengan hadirnya use case sejenis, kebutuhan akan koneksi pita lebar dengan latensi rendah yang ada pada 5G menjadi sangat penting.

LPR sendiri berfungsi untuk mengenali, mengidentifikasi, dan melacak objek, dalam hal ini plat nomor kendaraan yang bergerak dengan bantuan kamera pengintai (CCTV) di jalan. LPR ke depannya juga diharapkan mampu mengidentifikasi jenis kendaraan dan umur kendaraan. Dengan kemampuan mendeteksi plat nomor kendaraan yang sistematis, banyak hal yang bisa dilakukan seperti, analisa trafik, perencanaan penempatan kantong parkir, dan juga tentunya untuk penegakan kebijakan lalu lintas, yakni sistem ERP dan ganjil genap. 

Dengan penempatan perangkat edge computing di dekat CCTV, algoritma AI dalam menterjemahkan data eksternal akan lebih cepat diproses. Namun seiring waktu, algoritma di perangkat tersebut harus senantiasa menyesuaikan dengan dinamika data dari CCTV. Sehingga untuk kebutuhan ini,  koneksi 5G yang andal dari sisi latency dan bandwidth antara edge computing dengan server pemodelan yang biasanya ditempatkan secara terpusat, menjadi jawabannya. 


Selain itu, dengan kemampuan network slicing yang ada pada teknologi 5G, perangkat edge computing dapat dimanfaatkan untuk keperluan layanan lain di luar LPR. Misalnya untuk keperluan deteksi kecepatan, muatan kendaraan, tingkat polusi udara, dan lain sebagainya.

Araf Anbiya mengatakan, PT JIP sangat menyambut baik kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mewujudkan ‘Kota Jakarta yang Cerdas’ dengan lebih efisien dan efektif. 

“XL Axiata merupakan mitra strategis JIP dalam jangka panjang terkait penyediaan konektivitas 5G, sekaligus mewujudkan transformasi digital di Jakarta maupun di Indonesia,” ujar Araf Anbiya.

“Kami yakin, sinergi dan kolaborasi dengan mitra strategis, yang pada kesempatan ini diperkuat bersama XL Axiata, JIP sebagai perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi dapat turut mengakselerasi program digitalisasi kota yang sudah dicanangkan pemerintah, menuju Jakarta Smart City dengan memaksimalkan pelayanan publik yang lebih baik,” tegas Araf.

Araf menambahkan, ke depannya JIP akan terus mendorong terobosan penguatan ekosistem layanan berbasis teknologi 5G untuk di berbagai sektor, industri, korporasi, maupun institusi pemerintahan, termasuk pengembangan smart city. Penelitian dan pengembangan 5G use case berbasis artificial intelligence (AI) dan internet of things (IoT) merupakan salah satu langkah awal, melalui pilot project solusi digital untuk License Plate Recognition (LPR) atau sarana pengenal nomor kendaraan bermotor, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menganalisa trafik kendaraan maupun mengatur kebijakan lalu lintas di Jakarta.

Program kerja sama dalam mendukung Jakarta sebagai Smart City ini akan dimulai pada pertengahan Oktober 2022 dan berlangsung selama dua tahun, kerja sama dapat diperpanjang menyesuaikan kebutuhan ke depan. Tahap pertama pelaksanaan proyek, akan dilakukan tahap uji coba lapangan (proof of concept) pada pertengahan November 2022 mendatang, dan terus dilakukan secara bertahap hingga LPR siap digunakan secara menyeluruh. 

Untuk memastikan kerja sama ini dapat berjalan, XL Axiata akan memberikan dukungan penuh melalui jaringan dan pengembangan perangkat LPR berbasis AI.

Guna memfasilitasi penelitian dan pengembangan suatu perangkat dan sistem digital, XL Axiata memiliki laboratorium pengembangan solusi berbasis IoT dan AI  bernama “X-Camp”. Di tempat ini kebutuhan para klien sebagai pengguna akan dituangkan menjadi suatu perangkat berbasis IoT dan AI yang bisa dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. 

Setiap perangkat IoT dibangun di atas platform “flexIoT” milik XL Axiata. Platform ini merupakan unified full-stack platform yang dapat diintegrasikan dengan mudah dengan sistem lain dan memberikan keutuhan dalam layanan.

Selama berdiri, Laboratorium IoT X-Camp telah menghasilkan lebih dari 40 produk IoT dan kini sedang mengembangkan 16 solusi berbasis AI yang akan memanfaatkan jaringan 5G Use Case. Solusi tersebut mencakup berbagai aspek bisnis seperti, transportation, logistic, energy, smart city, agriculture/farming, aquaculture, building, healthcare, termasuk juga solusi digital bagi kalangan UMKM. 

Melalui perangkat atau sistem yang telah digitalisasi, beragam solusi dan platform digital dari XL Axiata akan mendorong produktivitas efisiensi para pelaku usaha Indonesia.