Telkom Genjot Profitabilitas dan Pertumbuhan Berkelanjutan Melalui 5 Strategi Utama

Ilustrasi-Profit.jpg
(Istimewa)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung dan tantangan disrupsi teknologi, Telkom Group terus menjaga pertumbuhan dan mempertahankan profitabilitas perusahaan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Heri Supriadi, menyampaikan untuk menggenjot competitive advantage demi sustainability growth dan mempertahankan posisi pemimpin di industri, Telkom mempercepat realisasinya dalam lima strategi utama perusahaan.

"Sepanjang paruh pertama tahun 2022, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp72,0 triliun atau tumbuh 3,6% dibanding periode yang sama tahun lalu," paparnya dalam acara Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan secara daring, Jumat 16 September 2022.

Dipaparkannya, 5 strategi tersebut. yakni pertama, strategi Fixed & Mobile Convergence (FMC) di mana Telkom terus memperkuatpenetrasi pasar, efisiensi biaya, dan keunggulan operasi, seiring dengan upaya dalam meningkatkan pengalaman terbaik pelanggan. Sebelumnya, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Telkom dan Singtel untuk pengembangan inisiatif FMC dan pengembangan data center regional.

Selain itu, juga dilakukan komunikasi intensif dengan stakeholder dan penyiapan tim transformasi di lingkungan internal.

Kedua, strategi Infra Co merupakan inisiatif Perseroan untuk membuka potensi konsolidasi aset infrastruktur yang dimiliki, mencakup infrastruktur jaringan akses optik dan tower. Setelah diawali dengan IPO Mitratel pada tahun lalu dan langkah akuisisi aset tower diselesaikan, Mitratel menjadi perusahaan tower terbesar dan pemimpin di pasar Asia Tenggara dengan kepemilikan lebih dari 35 ribu tower.

Ketiga, pada strategi Data Center Co, Telkom melakukan proses konsolidasi aset dan peningkatan kapasitas bisnis data center. Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis data center, Telkom bekerja sama dengan hyperscaler dan juga berkolaborasi dengan Singtel untuk memperluas pasar regional. Selanjutnya, Telkom akan melakukan konsolidasi data centerdomestik dan internasional.

 


 

Keempat, inisiatif B2B IT Service yang diawali langkah transformasi baik secara internal maupun eksternal melalui kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi seperti Microsoft dan AWS. Telkomsigma disiapkan menjadi pemain terdepan B2B IT Service untuk melayani pasar korporasi, BUMN, Pemerintah, dan UMKM.

Terakhir, strategi utama yang akan direalisasikan Telkom adalah mengembangkan perusahaan digital atau DigiCo yang fokus pada segmen bisnis B2B dan B2C. Telkomsel melalui PT Telkomsel
Ekosistem Digital mengembangkan portofolio bisnis vertikal di sektor digital, yakni kesehatan(health-tech) melalui layanan aplikasi Fita, pendidikan (edu-tech) melalui layanan aplikasi Kuncie, dan sektor mobile gaming melalui anak usaha Majamojo, yang akan memiliki potensi besar dalam mendorong perekonomian digital nasional.

“Kami menjalankan strategi five bold moves sebagai upaya Perseroan mendapatkan potensi maksimal dari ketiga pilar bisnis yang dijalankan demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing dan value creation,” ungkap Heri.

Sementara, terkait dengan proyeksi kinerja Telkom tahun buku 2022, Heri meyakinkan bahwa Telkom mempertahankan dan terus berupaya menjadi market leader melalui pendapatan yang bertumbuh di kisaran mid-single digit dengan tingkat profitabilitas EBITDA yang terjaga.

"Secara berkelanjutan, Perseroan pun mencari upaya-upaya dalam peningkatan operational excellencedengan digitisasi, digitalisasi, proses bisnis yang ringkas, cepat dan agile serta didukung talenta unggulan. Telkom berupaya mengoptimalkan Capital Expenditure di sekitar 25% dari total pendapatan dengan penggunaan sebagian besar pada penguatan digital infrastruktur," pungkasnya.

 

 

Sementara, Telkom mencatat EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) dan laba bersih sebesar Rp39,4 triliun dan Rp13,3 triliun. Baik EBITDA maupun laba bersih tumbuh positif masing-masing sebesar 4,5% dan 6,9% YoY.

IndiHome dan Telkomsel Digital Business terus menjadi mesin pertumbuhan, dengan pencapaian masing-masing sebesar Rp13,8 triliun atau tumbuh 7,4% YoY dan Rp35,1 triliun atau tumbuh 5,2% YoY. Diversifikasi mesin pertumbuhan serta kolaborasi antara bisnis mobile dan fixed broadband menjadi wujud upaya untuk mendorong pertumbuhan kinerja dan profitabilitas.

Kinerja cemerlang Perseroan juga terlihat dari sisi operasional. Telkom terus mengembangkan infrastruktur, platform maupun layanan digitalnya untuk mendukung berbagai aktivitas di setiap segmen dan lapisan masyarakat. Sepanjang 171.654 km serat optik milik Telkom tergelar dengan jaringan akses yang menjangkau hingga 499 Ibukota Kabupaten Kota (IKK).

Infrastruktur ini didukung pula dengan 2 satelit yang memiliki 109 transponder, 255.107 Base Transceiver Station Telkomsel dan 36.787 menara telekomunikasi. Selain itu, Telkom juga memiliki platform digital seperti 27 fasilitas data center di antaranya 22 domestik dan 5 luar negeri. Berbagai platform dan layanan digital dengan teknologi terdepan turut hadir mendukung langkah transformasi Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan.