250 Anak di Pekanbaru Masih Alami Stunting

Stunting2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru mendata jumlah anak mengalami stunting di Kota Pekanbaru sekitar 250 anak.

Kepala Disdalduk KB Kota Pekanbaru Muhammad Amin mengatakan, jumlah tersebut didapati setelah dilakukan pengukuran dari 50 anak di Kota Pekanbaru.

"Kalau kita hitung persentasenya tentu itu sangat sedikit sekali dari 50 ribu, itu dibuktikan dengan SKI (Survei Kesehatan Indonesia), Kota Pekanbaru dari 16,8 persen turun menjadi 8,7 persen," jelasnya.

Untuk menekan angka tersebut, program-program penanganan stunting terus dilakukan. Di antaranya dengan melanjutkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

Amin mengatakan, program penanganan stunting di Kota Pekanbaru masih sama dengan tahun sebelumnya. Ada upaya penyuluhan, peningkatan kehadiran di Posyandu hingga BAAS.


"Seperti kampung sehat, peningkatan kehadiran masyarakat di posyandu, penyuluhan stunting kepada masyarakat, penyuluhan pola asuh, dan juga BAAS," paparnya.

Pihaknya juga menggandeng pihak ketiga untuk membantu memberi makanan bergizi kepada anak yang terdampak dan berisiko stunting.

"Kita juga masih dibantu oleh beberapa pihak ketiga tentang pemberian makanan bergizi kepada anak yang terdampak stunting atau risiko stunting," sebutnya.

Sementara, terkait program BAAS akan diberikan kepada mereka betul-betul prioritas paling utama. Program BAAS akan diprioritaskan kepada anak yang usia 2 tahun ke bawah.

"Kadang ada anak yang stunting diakibatkan oleh pola asuh. Kadang ada juga karena kesehatan, tentu kita bantu dengan program UHC (Universal Health Coverage) dari program prioritas Pemko Pekanbaru," tandasnya.