Mau Patin Riau Tak Kalah dari Vietnam, Kemendag Bikin Platform Tall Way

Ikan-Patin-Polairud.jpg
(DEFRI CANDRA/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Fasilitasi peluang perdagangan Indonesia di kancah Internasional, Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan bikin platform digital Tall Way yang merupakan salah satu hasil kerja 100 harinya pasca dilantik 25 Juni lalu. 

 

 Disebutkan Zulkifli bahwa platform ini dihadirkan untuk menampung segala potensi usaha yang bernilai untuk di eksport ke luar negeri. 

 

"Saya sebagai mendag, yang pertama kita pakai digitalisasi, sebagai pusat informasi melalui digital platform,"

 

Adanya platform digital Tall Way, informasi data terpadu untuk jenis usahanya akan tercantum sehingga memudahkan orang luar negeri mengakses soal usaha bersangkutan. Mengingat kata Zulkufli salah satu kondisi di Riau menunjukan  banyak generasi anak mudanya yang kreatif namun kesulitan untuk melakukan pemasaran. 

 


"Akses digitalnya bisa berlangsung cepat antara yang buat dengan yang beli, antara produsen dan konsumen," paparnya. 

 

Pembuatan platform Tall Way seperti yang diceritakan Zulkufli terinspirasi dari potensi permintaan di luar negeri yang tinggi.

 

Dicontohkan Zulkifli yakni di Arab Saudi. Setiap tahun ada sebanyak 35 juta orang Indonesia yang berangkat ibadah haji atau umroh. Seluruh konsumsinya merupakan bahan pangan yang bisa diambil dari Indonesia, namun nyatanya bahan pangan yang ada malah berasal dari Vietnam dan Thailand. 

 

"Riau ini tempatnya patin, tapi patinnya dari Vietnam. Tadi di pasar bumbu masak banyak betul, kalau Arab Saudi ambil humbu masak dari mana? Ya dari Thailand, itu tahu semua," paparnya

 

"Kenapa gak kita? Yang makan kita, uangnya kita. Kenapa Vietnam? Ya itu kesiapan mereka. Kita yang gak siap maka kalah," tambahnya lagi. 

 

 

Mengingat pemanfaatan Tall Way bagi pelaku usaha UMKM ini pula,  Zulkifli menyebutkan bahwa setiap perdagangan ke Arab Saudi, perjanjian dagangnya akan dibebaskan dari bea.

 

"Sehingga kita bisa bebas ke sana, sehingga tidak kalah bersaing,"