Jalani Gaya Frugal Living, Andrian Maulana Bisa Hemat Rp 350 Ribu Per Hari

Adrian-Maulana.jpg
(Instagram/adrianmaulana)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Menjalani hidup sederhana atau frugal living kini banyak dijalani para artis khususnya Adrian Maulana. Artis biasanya menjalani gaya hidup mewah dengan menggunakan produk branded dan mobil mewah. Sehingga, kerap kali mereka tidak bisa mengelola keuangannya.

Lewat gaya hidup itu terbukti bisa menjaga pengeluaran tetap stabil. Sehingga, kekayaan artis bisa terjaga.

Salah satu artis yang menjalani frugal living yaitu Adrian Maulana. Presenter ini memilih menggunakan transportasi umum ke kantor, ketimbang naik mobil pribadi.

Aksi ini diyakini dirinya bisa menghemat pengeluaran transportasi. Karena, dirinya mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk sehari perjalanan kantor hingga balik ke rumah.


"Biaya Transport Nyaris 400 ribu Sehari! Itu cuma buat sekedar dari rumah ke kantor pulang pergi naik taxi lho (belum termasuk kalo mesti ke tempat-tempat lainnya). Maklum rumah saya di Tangsel, ngantor di SCBD," tulis Adrian seperti dikutip dari Instagramnya, Kamis (13/7/2023).

Karena kesal sering terjebak macet, Adrian mencoba mulai naik transportasi KRL dan ojek menuju kantor. Hasilnya, dirinya menemukan bahwa naik dua transportasi itu menghemat ongkos dan waktu.

"Sekitar 1,5 tahun lalu karena berkali-kali mengalami macet parah (bisa nyaris 2,5 jam perjalanan dari kantor ke rumah), saya coba-coba mulai naik KRL + ojek. Ternyata nyaman, hemat waktu & hemat ongkos," kata dia.

Adrian pun menghitung ulang pengeluaran transport menuju kantor. Jika ditotal, dia bisa menghemat pengeluaran hingga Rp 300 ribu per harinya.

"Alhamdulillah dari yang sebelumnya mesti keluar nyaris 400 ribu per hari buat transportasi, sekarang cuma nggak sampai Rp 100 ribu.. Bahkan nggak sampai Rp 50 ribu. Dahsyat! Bisa hemat Rp 300 ribu per hari alias Hemat Rp 6 juta per bulan (asumsi 20 hari ke kantor dalam 1 bulan)," tutur dia.

Untuk diketahui, gaya hidup dengan konsep frugal living sendiri adalah gaya hidup dengan kebiasaan menghemat yang fokus pada prioritas pengeluarannya. Sehingga, pihak yang menggunakan konsep tersebut akan mempertimbangkan pengeluaran yang dianggap boros dikutip dari suara.com