Ribuan Warga Pekanbaru Belum Merdeka dari Kemiskinan, Ini Tanggapan Sang Pemimpin

Ilustrasi-keluarga-miskin.jpg
(ANTARA FOTO)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Indonesia telah genap berusia 78 tahun pada Kamis, 17 Agustus 2023, kemarin. Namun, masyarakat Kota Pekanbaru masih belum bisa merdeka dari kemiskinan. 

Bahkan, kemiskinan masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat Kota Pekanbaru. Masih ada warga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Kebutuhan dasar itu di antaranya pangan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal hingga akses pendidikan. Kondisi ini membuat warga yang kesulitan masuk dalam kategori miskin ekstrem.

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru mendata jumlah warga Pekanbaru yang mengalami miskin ekstrem mencapai hampir 4.000 jiwa. Total saat ini ada 3.926 jiwa dalam kondisi kemiskinan ekstrem yang termasuk dalam 708 kepala keluarga.

Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun pun angkat bicara terkait kondisi tersebut. Ia menilai penanganan kemiskinan ekstrem merupakan tugas bersama.

Dirinya mengajak perusahaan di Kota Pekanbaru bisa ikut serta membantu penanganan kemiskinan ekstrem. Perusahaan bisa menyalurkan dana CSR kepada masyarakat miskin yang membutuhkan uluran tangan.

"Penanganan kemiskinan ekstrem ini tugas bersama, perusahaan setidaknya bisa membantu masyarakat di sekitarnya, minimal di wilayah operasinya," ujarnya.


Penanganan kemiskinan ekstrem menjadi satu perhatian dalam agenda nasional untuk pemulihan ekonomi. Ia mendorong peran semua pihak bisa menekan kemiskinan ekstrem masyarakat.

"Kita tentu tidak bisa kerja sendiri, kita butuh dukungan semua pihak, pelaku usaha dan perusahaan. Serta masyarakat lainnya," sebutnya.

Sebelumnya, Kepala Dinsos Kota Pekanbaru, idrus menyampaikan bahwa tim bersama sejumlah unsur terkait melakukan penelusuran dan berkoordinasi dengan RT, lurah dan camat. 

Mereka melakukan proses verifikasi dan validasi dalam mendata masyarakat yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Proses tersebut berlangsung selama satu bulan.

"Kita sudah melakukan musyawarah kelurahan untuk memastikan apa mereka memang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem," ulasnya.

Menurutnya, proses pendataan terhadap warga miskin ekstrem berlangsung secara bertahap. Ia menyebut, dari data yang terhimpun jumlah warga miskin di Pekanbaru mencapai 30.800 jiwa.

Lebih jauh ia menyampaikan, warga yang dalam kondisi kemiskinan ekstrem kebanyakan berada di Kawasan Rumbai. Fakta itu merupakan hasil pendataan yang dilakukan oleh tim verifikasi dan validasi.

"Kebanyakan di Rumbai, ini hasil pendataan kita. Ada di Kecamatan Rumbai Barat dan Kecamatan Rumbai Timur," tuturnya.