Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari di Gaza, Israel dan Hamas Bakal Bertukar Sandera

Warga-palestina.jpg
(Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS via kumparan)

RIAU ONLINE - Gencatan senjat di Jalur Gaza, Palestina akhirnya disepakati di tengah pertempuran antara Israel dan Hamas. Kabinet Israel menyetujui genjatan senjata selama 4 hari untuk membebaskan para tahanan dan sandera dari masing-masing pihak.

Kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Qatar ini bakal menjadi terobosan diplomatik terbesar dan jeda besar pertama sejak pertempuran dimulai, jika diimplementasikan.

Menurt laporan Axios, sebagaimana dilansir dari kumparan, Rabu, 22 November 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya mengkonfirmasi persetujuan gencatan senjata setelah menghabiskan lebih dari luma distkusi dengan para anggota kabinet kemarin, Selasa, 21 November 2023.

Namun, dia menegaskan, gencatan senjata bukan berarti mengakhiri perang. Netanyahu menyatakan perang akan terus berlanjut setelah jeda gencatan senjata hingga Hamas dihancurkan, seluruh sandera Israel dibebaskan, dan tidak ada seorang pun di Gaza yang dapat mengancam Israel.

Netanyahu juga mengapresiasi sekutu dekatnya, Presiden AS Joe Biden, atas bantuannya selama beberapan hari terakhir dalm merampungkan kesepakatan ini.


"Kesepakatan itu telah diperbaiki sehingga mencakup lebih banyak sandera dengan biaya yang lebih rendah. Presiden Biden membantu dan saya berterima kasih kepadanya untuk itu," pungkasnya.

Gencatan senjata di Jalur Gaza disepakati dengan dua tahap. Pertama, Hamas diharapkan membebaskan sekitar 50 wanita dan anak-anak Israel yang disandera di Gaza.

Begitu pula sebaliknya. Israel diharapkan membebaskan sekitar 150 tahanan Palestina, yang sebagian anak-anak dan wanita. Semua ini perlu dilaksanakan dalam kurun waktu jeda 4 hari.

Pada tahap kedua, Hamas diperbolehkan membebaskan puluhan anak-anak, wanita, dan lansia, sebagai imbalan bagi Israel untuk memperpanjang durasi gencatan senjata selama beberapa hari.

Terlepas dari pembebasan tahanan dan sandera, kesepakatan yang disetujui kabinet Israel juga mengizinkan masuknya sekitar 300 truk berisi bantuan kemanusiaan per hari ke Gaza melalui Mesir.

Menurut pejabat Israel, pasokan lebih banyak bahan bakar juga bakal diizinkan masuk selama empat hari jeda pertempuran itu. Meski telah disetujui, hingga berita ini dirilis belum disepakati kapan kesepakatan gencatan senjata bakal diimplementasikan.