Pangeran Saudi Ini Buang Ibu Kandungnya Demi Muluskan Jalannya Jadi Raja

Raja-dan-Pangeran-Saudi.jpg
(SUARA.COM/AFP)

RIAU ONLINE - Jalan sang Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman menuju singgasana dinasti Al Saud, ternyata dibumbui kisah tak sedap.

Sang Pangeran disebut menyembunyikan ibu kandungnya, Putri Fahda bint Falah al Hathleen, agar tidak memengaruhi keputusan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud untuk mengangkatnya menjadi penerus.

Sang ibu, diklaim tak mendukung Mohammed untuk menggantikan Raja Salman. Pangeran Mohammad, bahkan, disebut sudah dua tahun terakhir "mengasingkan" ibu kandungnya ke luar negeri agar tak bisa bersamuh dengan Raja Salman.

Bukan hanya itu, Pangeran Arab itu juga disebut sempat menjadikan ibu kandungnya sebagai tahanan rumah di salah satu istananya.

Semua kisah itu dimuat dalam laporan instigasi NBC News, melansir Suara.com, Jumat, 16 Maret 2018. Laporan itu mengutip 14 pejabat senior yang sudah pensiun maupun masih aktif di lembaga intelijen Amerika Serikat.

Kebenaran berita tersebut telah dibantah oleh pemerintah Saudi dan menegaskan bahwa Putra Mahkota Mohammed tak mungkin mengasingkan ibunya sendiri. Namun, mereka tak memberikan data tandingan untuk memperkuat bantahan.

Putri Fahda sendiri, seperti putri-putri bangsawan Saudi lainnya, nyaris tak pernah tampil ke hadapan publik. Apalagi, Putri Fahda berstatus istri ketiga Raja Salman.

"Putra Mahkota Mohammed selalu memberikan banyak alasan kepada Raja Salman, ketika ayahnya itu mempertanyakan keberadaan Putri Fahda," tulis NBC News dalam laporannya.


Intelijen mulai "mencium" kisah itu ketika Raja Salman mengunjungi AS pada 2015. Saat itu, Raja Salman sempat mengatakan kepada Presiden AS Barack Obama bahwa istri ketiganya tengah dirawat di New York, AS.

Setelah pertemuan tersebut, komunitas intelijen melaporkan kepada Presiden Obama bahwa Putri Fahda tak pernah berada di New York atau negara bagian mana pun.

Tokoh Reformis

Pangeran Mohammed, setidaknya untuk setahun terakhir dikenal publik Saudi dan dunia sebagai tokoh reformis di negeri konservatif tersebut.

Epos tentang dirinya sebagai "pembaru" dimulai pada tahun 2017, saat ia memerintahkan pengawal kerajaan menahan puluhan pangeran dan bangsawan atas tuduhan korupsi.

Setelahnya, ia mengubah banyak peraturan politik, ekonomi, maupun kebudayaan Saudi. Misalnya, sejak tahun 2018, ia membolehkan kaum perempuan mengunjungi stadion untuk menonton pertandingan olah raga.

Ia juga mengizinkan perempuan menyetir kendaraan, dan pergi menonton konser musik. Mohammed juga menandatangani surat izin pembangunan bioskop-bioskop untuk publik.

Dalam bidang ekonomi, Mohammed menyiapkan perangkat kebijakan wisata bagi turis-turis asing dan non-Muslim. Turis-turis itu akan diizinkan mengunjungi situs-situs Saudi pada masa pra-Islam, yang dulu sangat ditabukan.

Sementara dalam sektor politik, Mohammed mengeratkan kembali kerja sama dengan Israel. Bahkan, ia menyetujui ruang udara untuk pesawat-pesawat menuju Israel.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id