Kelompok Suporter PSPS Riau Beri Dukungan untuk Palestina

Dukung-Palestina2.jpg
(Rivaldi/Fikom UIR.)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dukungan untuk Palestina datang dari berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Seperti di Riau, dukungan datang dari suporter bola PSPS Riau.

Dalam lanjutan putaran kedua Pegadaian Liga 2 mempertemukan PSPS Riau menghadapi Persiraja Banda Aceh di Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru, Riau. Ada yang menarik perhatian di tribun utara, kelompok suporter PSPS Riau yaitu Curva Nord 1955 kompak memberikan dukungan untuk Palestina.

Mengingat bahwa mata dunia saat ini tertuju kepada konflik antara Israel dan Palestina, Curva Nord pun turut menyuarakan dukungannya untuk Palestina.

Pada awal babak pertama, Curva Nord tetap menyanyikan chants seperti biasa untuk mendukung PSPS Riau. Namun yang berbeda yaitu adanya bendera Palestina yang berkibar di tribun utara tersebut, dan pada awal babak kedua Curva Nord kompak menampilkan koreografi gambar bendera Palestina dan dilanjutkan dengan menyanyikan chants Palestina beserta menampilkan poster-poster dukungan terhadap Palestina. 

"Zionis iblis! Zionis iblis! Liberta Palestine! Liberta Palestine!"

Penggalan lirik chants dari Curva Nord tersebut menunjukkan dengan tegas dukungan mereka terhadap Palestina dan mengutuk keras serangan zionis Israel.

Dukung PalestinaSuporter PSPS Riau membentuk formasi bendera Palestina saat menyaksikan PSPS Riau vs Persiraja Banda Aceh di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Senin, 6 November 2023 (Rivaldi/Fikom UIR)

Aksi bela Palestina oleh Curva Nord ini pun bukan satu-satunya yang dilakukan di dunia sepak bola. Belakangan aksi dukungan terhadap Palestina dari dunia sepak bola banyak dilakukan di berbagai dunia. Salah satunya yaitu adalah Green Brigade, kelompok suporter dari klub besar Eropa yaitu Celtic, tepatnya pada 26 Oktober 2023. Celtic saat itu menjamu Atletico Madrid di lanjutan laga Liga Champions.

Ribuan bendera Palestina pun dikibarkan di Celtic Park kandang dari Celtic pada saat itu. Bahkan aksi tersebut bukanlah pertama kali yang dilakukan oleh Green Brigade. Tercatat pada tahun 2014, 2016, dan 2017 mereka melakukan hal yang sama.

Meski karena ulah mereka tersebut klub Celtic mendapatkan denda dari UEFA dan mereka dihukum tidak boleh menghadiri stadion, tetapi konsistensi dukungan Green Brigade terhadap Palestina tidak pernah luntur. Mengutip laman The Athletic, mayoritas pendukung klub ini dinilai sayap kiri dan banyak yang menganggap diri sebagai klub imigran, sehingga lebih pro-imigrasi, pro-pengungsi, dan telah menjadi pro-Palestina selama beberapa tahun.

Pengibaran bendera dan pesan dukungan juga dilakukan oleh beberapa kelompok suporter klub besar dunia lainnya seperti ultras PSG, suporter Liverpool, suporter Osasuna, dan masih banyak lagi.


Tak hanya suporter, dukungan terhadap Palestina juga disampaikan oleh beberapa pemain dunia dan kebanyakan dari mereka adalah yang beragama muslim. Adapun beberapa pemain yang dimaksud seperti Karim Benzema, Mohamed Salah, Hakim Ziyech, Nabil Fekir, dan Mohamed Elneny.

Bahkan seorang pemain berkebangsaan Belanda yaitu Anwar El Ghazi diputuskan kontraknya oleh klub Bundesliga Jerman Mainz 05 karena menyuarakan dukungannya terhadap Palestina. Padahal ia merupakan pemain anyar dari Mainz 05 dan baru dikontrak pada 22 September 2023 lalu.

"Posisi saya tetap sama seperti ketika hal ini dimulai. Saya menentang perang dan kekerasan. Saya menentang pembunuhan semua warga sipil yang tidak bersalah," tulis Anwar El Ghazi pada sosial media miliknya. 

Di sepak bola Indonesia sendiri, telah banyak aksi dukungan yang dilakukan terhadap Palestina. Meski sempat terjadi kontroversi, seperti beberapa video yang viral di sosial media dimana Steward atau petugas pengamanan di stadion memaksa dan menyuruh suporter untuk melepas bendera Palestina yang diikat di pagar tribun stadion.

Klub Persiraja juga sempat mendapatkan denda Rp 10 juta karena terdapat seorang suporter yang berlari masuk ke lapangan dengan membawa bendera Palestina. Hal itu pun disebut melanggar Pasal 56 Regulasi Liga 1 2023-2024 tentang hal-hal yang mengganggu pertandingan.

Namun, di sisi lain Ketua Umum PSSI Erick Tohir menyatakan dukungan penuh Indonesia terhadap Palestina. 

"FIFA menghargai kebebasan berekspresi. Apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan. Ini terutama dalam konteks pengibaran bendera Palestina. Jadi PSSI dalam hal ini menegaskan tidak ada pelarangan apalagi sanksi," kata Erick dari laman resmi PSSI.

Ia pun menjelaskan terkait isu denda kepada Persiraja karena suporter yang membawa bendera Palestina masuk ke lapangan adalah sebuah disinformasi. Menurutnya yang menjadi sorotan kasus saat itu bukanlah bendera Palestina tetapi suporter yang masuk kelapangan atau pitch invasion.

"Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion yang hal itu tidak diperkenankan. Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan seusai peristiwa Kanjuruhan," ujar Erick Tohir.

Di pertandingan PSPS, Senin 6 November 2023 kemarin pun, terlihat tidak ada masalah ataupun penyitaan bendera dari pihak panitia pelaksana pertandingan. Hal itu mengindikasikan bahwa dukungan terhadap Palestina oleh pihak panitia pelaksana dan PSPS Riau. Tidak hanya dari suporter Curva Nord di tribun utara, tetapi terlihat juga di tribun lainnya terdapat bendera Palestina yang dipasang pada pagar tribun penonton.

Bahkan, yang menarik juga adalah ketika gol PSPS Riau di menit 71’, sang pencetak gol Asir Aziz memberikan pesan "Pray For (love) Palestina" yang ditulisnya pada kaos di balik jersey yang ia pakai. 

Dukungan PSPS Riau juga terlihat di unggahan Instagram resminya @pspsriau dengan mengunggah foto Asir Aziz dengan latar dan caption bendera Palestina.

*Artikel ditulis oleh Rivaldi As’ari, Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau (UIR)

*Kanal Citizen merupakan sarana bagi jurnalis warga

*Penulis bertanggung jawab penuh atas tulisan