Gandeng Kaum Perempuan, OJK-BEI Gelar Program Literasi dan Inklusi Pasar Modal

Program-BEI-OJK-Riau.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi dan Pengurus Wilayah Aisyiyah menggelar Program Literasi dan Inklusi Pasar Modal kepada 1.000 Perempuan di Provinsi Riau, Sabtu 29 Juli 2023. 

Kegiatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Bursa Efek Indonesia, Risa Effennita Rustam. Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Riau, Elvira Azwan dan Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Riau, Dr. Hj. Hikmani. 

Hadir Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Friderica Widyasari Dewi dan Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Bapak Aman Santosa.

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Bursa Efek Indonesia Risa Effennita Rustam mengatakan kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang benar mengenai investasi pasar modal dan mencegah terjadinya investasi bodong yang ada di masyarakat.

"Terutama untuk meningkatkan literasi pasar modal khususnya bagi kaum perempuan di Provinsi Riau. Kaum perempuan mempunyai peran penting dalam melakukan pengelolaan keuangan keluarga atau manajer keuangan dalam rumah tangga," ujarnya. 

Menurutnya, kaum perempuan harus teredukasi dengan baik tentang cara mengelola keuangan secara tepat, bagaimana mempersiapkan masa depan keluarga yang lebih baik dengan cara berinvestasi yang baik dan benar, serta memiliki pengetahuan dasar agar tidak mudah termakan dengan modus investasi ilegal dengan atau penawaran investasi bodong yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.


“If you educate a man you educate an individual, but if you educate a woman you educate a family (nation)” Dr. James Emmanuel Kwegyir-Aggrey (1875-1927). Sebait kalimat yang menginspirasi kami untuk terus melakukan literasi keuangan khususnya pasar modal kepada perempuan," jelasnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyebut kegiatan yang diikuti sekitar 150 perempuan ini sangat penting karena wanita yang melek finansial dapat menjadi teladan, menanamkan nilai pengelolaan uang yang bertanggung jawab dan mengajarkan generasi berikutnya tentang pentingnya kemandirian dan keamanan finansial.

"Saya sering sampaikan, if you educate a woman, you educate a nation,” kata Friderica.

Friderica juga mengingatkan ke peserta bahwa maraknya tawaran investasi dan pinjaman online ilegal yang bisa merugikan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih waspada dan berhati-hati terhadap penawaran investasi dan pinjaman yang diterima.

"Kami mengimbau ibu-ibu dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan sederhana agar kondisi keuangan keluarga tetap senantiasa terjaga dengan memahami kebutuhan dan keinginan serta melakukan alokasi anggaran yang sesuai," pungkasnya. 

Sementara, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, tambahnya, menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan inklusi keuangan sebesar 85,10 persen. Gap ini berpotensi menimbulkan permasalahan antara Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan konsumen.