Inhil Juara 2 Lomba Cipta Menu B2SA se-Riau

Inhil-Juara-2-Lomba-Cipta-Menu.jpg

Laporan: MUHAMMAD FAISAL

RIAUONLINE, TEMBILAHAN - Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang diwakili Kecamatan Gaung berhasil meraih juara 2 pada Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (LCM-B2SA) tingkat Provinsi Riau di Balai Pelangi Gubernuran, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Selasa 28 Agustus 2018.

Inhil kalah satu tingkat dari Bengkalis yang meraih Juara 1. Sehingga, Kabupaten Bengkalis, yang dinobatkan sebagai utusan Provinsi Riau, untuk maju dan mengikuti perlombaan serupa tingkat nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Bulan Oktober 2018 mendatang.

Ketua TP PKK Inhil, Hj Zulaikhah yang hadir saat itu, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas prestasi yang kembali ditorehkan oleh TP PKK Inhil.

"Alhamdulillah, kita hari ini mendapat juara 2. Namanya pertandingan tentu semuanya ingin menjadi pemenang, namun tahun ini Kabupaten Bengkalis yang dipercayakan untuk mewakili Provinsi Riau. Dengan hasil yang kita peroleh, saya mengucapkan terima kasih atas usaha dan kerja keras semua pihak. Saya lihat kita telah bekerja secara maksimal, tetapi Bengkalis lebih unggul," ujarnya.

Rencana ke depan, lanjut Zulaikhah, menu masakan yang ditampilkan pada lomba tersebut akan disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat Kabupaten Inhil mampu mengolah makanan berbasis bahan baku lokal, seperti talas, keladi, sukun, singkong dan sebagainya, yang kandungan gizinya dapat memenuhi kebutuhan keluarga.

Sementara itu, Ketua TP PKK Riau, Hj Sisilita menjelaskan, isu stratesgis yang perlu disikapi saat ini adalah masalah stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi.


"Stunting ini dialami sejak bayi, namun baru terdeteksi pada usia 2 tahun. Ciri-cirinya ialah kecerdasan di bawah normal dan mudah terserang penyakit," terangnya.

Mencukupi faktor gizi pada pangan, dikatakan Sisilita, dapat menjadi salah satu upaya untuk mengurangi stunting tersebut.

"Karena SDM yang berkualitas memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima, serta kecerdasan yang berkualitas. Makanan yang harus dihindari meliputi 3TP, tanpa penyedap, tanpa pengawet, dan tanpa perasa, oleh sebab itu kita masyarakat Provinsi Riau, pelan-pelan harus mengkonsumsi makanan berbahan organik," terangnya.

Selanjutnya, Sisilita mengajak kaum ibu agar dapat memahami tata cara menyajikan makanan berbasis B2SA. "Saya harap melalui lomba ini dapat mengatasi stunting di Provinsi Riau," tambahnya.

Gubernur Riau (Gubri), Arsyadjuliandi Rachman yang membuka kegiatan menyatakan, di Bumi Lancang Kuning ini potensi sagumya cukup baik.

"Di Riau ada 6 kabupaten penghasil sagu. Yaitu Inhil, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Siak, Bengkalis, dan Rohil. Namun penghasil terbesar ialah Kepulauan Meranti," katanya.

Menurut Gubri, sagu dapat diangkat secara regional maupun internasional, mengingat respon luar biasa yang diterima Provinsi Riau dari setiap tamu negara yang berkunjung ke Provinsi Riau.

"Konsumsi sagu lokal di Riau naik secara signifikan dari 4 persen, sekarang sudah 20 persen. Mudah-mudahan semangat untuk mengembangkan sagu terus meningkat. Kesehatan bagus untuk diabetes dan untuk yang alergi protein," imbuhnya. (adv)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id