Pro Kontra Kepemimpinan Syamsurizal, Kantor DPW PPP Riau Disegel

Kantor-PPP-Disegel2.jpg
(Winda Mayma Turnip/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Konflik mengenai kepemimpinan Syamsurizal sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Riau semakin memanas.

Sejumlah pengurus harian melakukan penyegelan kantor PPP yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru, Kamis, 20 Juni 2024.

Kantor tersebut digembok dengan bentangan spanduk bertuliskan "Syamsurizal Tidak Lagi Ketua DPW PPP Riau".

Wakil Ketua OKK I DPW PPP Riau, Agus Salim mengatakan, pihaknya menolak kepemimpinan Syamsurizal karena dinilai gagal membawa visi dan misi partai. 

"Kantor DPW ini kan tempat menjalankan kepartaian. Tapi setelah melihat kepemimpinan beliau kita meyakini roda kepartaian tidak akan bisa berjalan, sehingga kita menggemboknya,"ujarnya.

Sementara itu, Husaimi Hamidi sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Provinsi Riau mengatakan, penyegelan kantor ini juga sebagai respon akan kurangnya komunikasi Syamsurizal dalam penanganan konflik mengenai pro dan kontra kepemimpinan dirinya.

"Beliau ini, ketika ada gejolak seharusnya menelepon. Tapi ini tidak, pesan WhatsApp saja jarang dibalas," jelasnya.


Sebelum penyegelan ini, sejumlah pengurus partai juga telah menggelar rapat pada, Rabu 19 Juni 2024.

Rapat itu dipimpin oleh Agus Salim, Dedi Putra dan Husaimi Hamidi. Hasil rapat tersebut mengeluarkan pernyataan sikap yang isinya adalah mendesak Syamsurizal mundur dan diganti dari puncak kepemimpinan DPW PPP Riau.

Berikut 7 pernyataan sikap pengurus harian DPW PPP Riau tersebut:

  1. Mencermati dinamika yang terjadi pasca penyampaian aspirasi kepada DPP PPP beberapa waktu lalu maka kami mayoritas Pengurus Harian beserta seluruh pemimpin majlis - majlis Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan menyatakan tidak mengakui Syamsurizal sebagai ketua DPW PPP Riau.

  2. Berdasarkan poin pertama maka kami pastikan bahwa mayoritas pengurus harian beserta seluruh pimpinan majelis-majelis Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan provinsi Riau tidak akan pernah menghadiri undangan dalam bentuk apapun sepanjang diundang atau ditandatangani oleh Syamsurizal. Batal demi hukum karena tidak pernah mencapai kuorum.

  3. Mosi tidak percaya ini kami lakukan bukan semata-mata karena penurunan suara dan kursi PPP Riau pada pemilu 2024 ini sebagaimana pembelaan saudara Syamsurizal tetapi lebih kepada proses, tahapan dan mekanisme yang sudah dijalani sehingga menyebabkan anjloknya perolehan suara dan kursi PPP di Riau, disamping tentu adanya gaya kepemimpinan yang tidak menghargai asas demokrasi dan kolektif kolegial.

  4. Pernyataan saudara Syamsurizal sebagaimana kita baca bersama dalam beberapa hari ini yang menyatakan bahwa PH DPW PPP provinsi Riau yang menghadap ke DPP adalah katak dalam tempurung dan bodoh, sesungguhnya menampilkan wajah saudara Syamsurizal yang sebenarnya arogan dan anti kritik.

  5. Apa yang menjadi tuntutan dan aspirasi dari kami, mayoritas Pengurus Harian beserta seluruh pimpinan majelis-majelis dewan pimpinan wilayah partai persatuan pembangunan provinsi Riau adalah murni demi kebaikan dan kemajuan partai kedepan.

  6. Mengimbau kepada kawan pengurus harian yang belum bertandatangan untuk dapat bersama-sama mendukung gerakan moral ini.

  7. Kepada DPP PPP kami berharap agar segera mengambil kebijakan strategis dalam waktu sesingkat-singkatnya berupa penerbitan surat keputusan tentang pemberhentian saudara Syamsurizal sebagai ketua DPW PPP Riau. Hal ini semata-mata demi keberlangsungan jalannya roda organisasi partai persatuan pembangunan Riau kedepannya.