RIAU ONLINE, PEKANBARU - Top skor PSPS Pekanbaru, Omid Popalzay memutuskan kontraknya dengan Manajemen PSPS Pekanbaru.
Kabar mengejutkan itu pertama kali diumumkan Omid melalui akun Instagram @opopalzay, pada Kamis, Desember 1024 siang.
Pemain asal Afghanistan itu mengumumkan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan kesepakatan bersama antara pihak manajemen dan agennya. Dalam unggahannya, Omid juga menuliskan permohonan maaf dan ucapan terima kasih.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para penggemar PSPS Pekanbaru dan semua orang baik di klub ini. Dukungan kalian selama ini sungguh luar biasa. Setiap pertandingan di stadion selalu menjadi motivasi terbesar bagi saya untuk memberikan yang terbaik," ujar Omid, dikutip RIAU ONLINE, Kamis, 5 Desember 2025.
"Meskipun saya tidak pernah berniat meninggalkan klub yang saya cintai ini, ada keputusan tertentu yang dibuat oleh manajemen dan situasi lain yang membuat saya sedih. Namun, saya menghormati keputusan tersebut," tambahnya.
Omid juga menyampaikan harapannya untuk bisa kembali bertemu dengan para penggemar di masa depan. Untuk saat ini, kata dia, dirinya menyerahkan masa depannya kepada agen.
"Saya percaya bahwa Allah Maha Mengetahui," tutupnya.
Kepergian Omid menjadi pukulan berat bagi PSPS Pekanbaru. Selama membela klub, Omid dikenal sebagai ikon tim dan pemain yang berhasil merebut hati pendukung setia "Askar Bertuah" dengan semangat juangnya.
Head Coach PSPS Pekanbaru, Aji Santoso mengaku sudah mengetahui hal tersebut. "Omid untuk saat ini dalam masa penyembuhan cidera," kata Aji.
Sementara itu, Sekretaris PSPS Pekanbaru, Muhammad Teza Taufik menjelaskan bahwa kerja sama PSPS dan Omid terpaksa diakhiri lebih awal dan telah disepakati pada 3 Desember 2024.
Teza mengakui bahwa keputusan itu terbilang sangat sulit, mengingat Omid adalah pemain andalan sekaligus pemimpin tim di lapangan, terutama selama putaran pertama.
Ia mengungkap kondisi Omid yang belum sepenuhnya pulih dari cedera menjadi dasar di balik pengambilan keputusan ini.
Cedera yang dialami Omid, membuatnya tidak dapat memberikan performa 100 persen untuk tim yang sejak awal memiliki target lolos ke Liga 1.
“Jika Omid tetap dipertahankan, satu slot pemain asing tidak akan terpakai maksimal. Ini adalah solusi terbaik yang harus diambil demi kepentingan tim,” ujar Teza Taufik.
Teza juga menambahkan bahwa keputusan ini merupakan hasil diskusi bersama. Omid juga tidak ingin menjadi beban bagi target besar yang dicanangkan PSPS.
“Omid memahami situasi ini dan memutuskan untuk tidak menghambat ambisi tim menuju Liga 1. Saat ini, kami segera mencari pengganti pemain asing untuk mengisi kekosongan tersebut,” pungkasnya.
Selain Omid, PSPS juga mengakhiri kerja sama dengan Riki Dwi Saputro.