Jaga Hutan Riau, Kapolda Dapat Penghargaan dari Kementerian LHK

Irjen-Agung-Setia-Imam-Effendy20.jpg
(DEFRI CANDRA/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kapolda Riau, Irjenpol Agung Setya Imam Effendi meraih penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas dedikasi yang tinggi dalam dalam mendukung konservasi keanekaragaman hayati di Provinsi Riau.

 

Penghargaan tersebut diberikan Menteri LHK, Siti Nurbaya kepada Agung saat menjadi narasumber bedah buku Bonita: Hikayat Sang Raja, yang digelar di Arboretum KLHK, Jakarta Pusat, Jumat 27 November 2020.

 

 

 

Bedah Buku yang berkisah tentang Bonita, seekor satwa langka Harimau Sumatera betina yang berhasil diselamatkan setelah melalui salah satu proses evakuasi paling panjang dan juga merupakan karya tulis yang sarat pesan spritual dan moral.


 

Buku yang akhirnya menjadi karya abadi karena sang penulis (seorang jurnalis asal Riau) yang memiliki concern pada issue lingkungan hidup dan kehutanan, Haidir Anwar Tanjung telah berpulang.

 

"Harimau yang saat ini banyak berada di perairan Indragiri Hilir dan daerah selatan Provinsi Riau harus diperhatikan secara bersama, kita jaga dan lestarikan keberlangsungan hidup dan habitatnya," ucap Kapolda di di Arboretum LHK, Jumat, 27 November 2020.

 

"Namun hal yang paling utama dalam menyelamatkan habitatnya, dengan dibuktikan melalui operasi illegal logging dan menangkap para pelaku yang mencoba merusak tempat tinggal dari margasatwa dengan cara mengambil kayu yang ada di salah satu habitat bagi Bonita yaitu di Rimbang Baling Kabupaten Kampar," terang Agung.

 

Kedepan, Irjen Agung berjanji akan membangun sebuah pos pengamanan dan dijaga oleh personel - personel yang profesional agar pengerusakan terhadap hutan dan habitat dari margasatwa di tempat tersebut dapat dihentikan.

 

 

 

"Seluruh masyarakat nantinya mampu menjaga serta melestrikan bersama, habitat dari margasatwa yang tersisa khususnya terhadap Bonita dengan bersama - sama berkomitmen untuk menyelamatkan serta menjaga kelestarian alam," pungkasnya.