Sebanyak 150 ASN Pemprov Riau Positif Covid-19, Dua Orang Meninggal

Pasien-Corona14.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kluster kantor penularan Covid-19 di lingkungan Pemprov Riau semakin mengkhawatirkan.

Meski saat ini Gubri Syamsuar sudah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Namun pegawai yang terpapar Covid-19 setiap harinya terus bertambah. 

Hingga Rabu 23 September 2020 total sudah ada 150 pegawai Pemprov Riau yang dinyatakan positif Covid-19 dan dua diantaranya meninggal dunia. 

Dua pegawai Pemprov Riau yang meninggal dunia akibat Covid-19 tersebut merupakan ASN yang bertugas di Kantor Inspektorat Riau dan satu lagi bertugas sebagai pegawai administrasi di RSUD Arifin Ahmad. 

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhwan Ridwan, Rabu 23 September 2020 mengatakan, dari 150 pegawai yang positif Covid-19 tersebut, 42 orang di antaranya sudah sembuh. Sedangkan sisanya, masih ada 108 pegawai lagi masih dirawat dan diisolasi mandiri karena positif Covid-19.


"Sampai saat ini sudah 25 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Riau yang pegawainya terpapar Covid-19," kata Ikhwan.

Berikut sebaran kasus Covid-19 di lingkungan Pemprov Riau. Biro Pembangunan 1 orang, Biro Adpim 1 orang, Biro Hukum 10 orang, Biro Umum 10 orang, Dinas Kelautan 2 orang, Diskes 11 orang.

Kemudian Diskominfotik 8 orang, DLHK 2 orang, Dinas PUPR-PKPP 7 orang, DPM-Dukcapil 1 orang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1 orang, DPM-PTSP 2 orang.

Sleanjutnya, Disperindagkop 1 orang, Disbun 1 orang, Dinsos 2 orang, Disnaker 2 orang, BKD 1 orang, Bapenda 1 orang, BPKAD 1 orang, Bappedalitbang 11 orang, Inspektorat 19 orang, RSJ Tampan 9 orang, RSUD Arifin Achmad 33 orang, RSUD Petala Bumi 9 orang, Satpol PP 2 orang, dan Sekwan DPRD Riau 8 orang.

Dengan munculnya kluster kantor ini, pihaknya mengingatkan agar seluruh pegawai yang masih masuk kantor tetap mematuhi protokol kesehatan.\

Begitu juga dengan pegawai yang bekerja dari rumah juga diminta disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. 

"Kita sudah minta kepada seluruh OPD untuk menjaga protokol kesehatan di lingkungan kantor. Kemudian menjalankan sistem kerja Work From Home 25 persen secara bergantian," katanya