Videotron Seharga Fantastis Rusak, Siapa Bertanggung Jawab?

videotron.jpg
(Andrias)

Laporan: ANDRIAS

RIAUONLINE, BENGKALIS - Rusaknya videotron, Monitor layar raksasa yang menghabiskan dana Rp 1,5 Miliar terkesan dibiarkan dan tidak dapat diperbaiki kembali.

Selain harga beli yang fantastis, videotron raksasa yang megah terpasang kini menjadi pajangan besi dilapangan Tugu, Jalan Sudirman di pusat Kota Bengkalis karena tidak berfungsi.

Pejabat KPA dan PPTK proyek videotron tersebut menyatakan bahwa Humas Pemkab Bengkalis yang bertanggung jawab penuh terhadap kerusakannya.

Dalih mereka lagi, videotron ukuran 6x3 meter itu sudah habis masa garansi yang sudah disepakati kepada perusahaan.

"Itu ada garansinya dua tahun, dan garansinya sudah habis makanya untuk pemeliharaan selanjutnya ada di humas. Bukan kami lagi," kata PPTK proyek Videotron, Adisutrisno kepada RIAUONLINE.CO.ID baru-baru ini.

Namun Adisutrisno enggan membeberkan perusahaan atau toko mana yang melakukan servis videoteon tersebut. Ia tetap gigih menyebut videotron itu dilakukan sevis sesuai buku garansi yang ada.


"Ada kok, buku garansinya dan di dalam kontraknya juga jelas," kata Adisutrisno juga Sekretaris Diskominfotik Bengkalis ini.

Ironis, pernyataan PPTK proyek Videotron itu berbanding terbalik. Ketika RIAUONLINE.CO.ID mengkomfirmasi Kabag Humas Setda Pemkab Bengkalis, Muhamad Fadli mengaku belum menerima dokumen kontrak atau buku garansi videotron tersebut.

"Buku kontrak maupun buku garansinya sampai saat ini kita belum lihat. Sejak saya menjabat di humas barang itu (videotron) memang sudah sering rusak," kata Muhammad Fadli, Selasa 20 Agustus 2019.

Pun demikian, pihaknya telah berusaha melakukan perbaikan agar videotron dapat berfungsi. Namun, Ia mengakui kerusakan yang terjadi sangat berat dan memerlukan anggaran sangat besar.

"Kalau kita sudah tanggap hal itu, hanya saja kerusakanya sangat parah. Kita coba perbaiki dengan sesuai anggaran, tapi tak mempan juga," ucap Muhammad Fadhli.

Sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat Kabupaten Bengkalis menuding dan terindikasi proyek lelang Videotron dikerjakan tidak sesuai spek.

Hal itu dikatakan Rahman S, Sekretaris LSM Badan Anti Korupsi - Lembaga Investasi Penyalahgunaan Uang Negara (BAK - LIPUN) Bengkalis.

"Videotron itu speknya terindikasi buatan China, padahal yang diminta bukan produk itu," kata Rahman S.

Sekarang, kata Rahman. Videotron menggunaka spek China sejak awal sudah sering rusak dan seperti tidak ada dirawat.

"Kita minta dealernya lakukan cek fisik. Dan jika memang sudah rusak maka harus diperbaiki agar tidak jadi ronsokan papan plank," imbuhnya.