Kabut Asap, Kualitas Udara di Duri Tidak Sehat

karhutla-bengkalis_1.jpg
(ist)

Laporan: ANDRIAS

RIAUONLINE, BENGKALIS - Sebagian wilayah Bengkalis diselimuti kabut asap tipis pasca kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sepekan belakangan ini. Terutama wilayah Bengkalis yang berada di daratan Sumatera, seperti Kecamatan Pinggir dan Mandau.

Kabut asap yang menyelimuti wilayah daratan sangat dirasakan warga saat pagi menjelang siang.

Seperti diungkap Tian satu diantara warga kecamatan Pinggir yang mulai merasakan kabut asap terjadi sejak tiga hari terakhir. Menurut Tian hanya saja hari ini mulai menipis tidak seperti tiga hari sebelumnya.


"Sudah tiga hari lalu kita rasakan, matahari terlihat tertutup kabut apalagi kalau pagi sangat terasa kabutnya," ungkap Tian, Senin 5 Agustus 2019

Meskipun sudah beberapa hari berkabut, namun belum menganggu aktifitas masyarakat di Pinggir. Bahkan penggunaan masker juga hanya beberapa orang saja kalau sedang mengendarai kendaraan.

"Aktifitas masih normallah, tidak ada sekolah yang diliburkan, penggunaan maskerpun masih seperti biasa, masyarakat menggunakan masker kalau hanya berkendara karena jalanan di sini memang berdebu," ungkapnya.

Sementara itu informasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bengkalis kondisi kualitas udara di Mandau dan Pinggir sejak pagi tadi memang memasuki level tidak sehat. "Ada dua ISPU di Duri yang memantau kualitas udara di sana. Dua ISPU tersebut diantaranya Duri Field dimana kualitas udara di sana menunjukkan kondisi udara dalam keadaan sedang sejak pagi. Sementara ISPU Duri Camp sejak pagi menunjukkan kualitas udara tidak sehat," terang Arman AA Kepada DLH Bengkalis.

Lebih lanjut, menurut Arman menjelang siang kualitas udara dari pantauan ISPU Duri Camp berangsur naik menjadi sedang. Sama seperti Duri Field sama dalam keadaan sedang.

"Kalau untuk kota aman, cuman yang di daratan yang mengalami kualitas udara dalam kualitas sedang. Pihaknya memastikan asap yang muncul kiriman dari tetangga," pungkasnya.