Tingkatkan Literasi Desa, Kukerta Tematik UNRI Dirikan Rumah TAYO di Siak

rumah-tayo.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Ramai dan penuh tawa anak-anak, kedua hal tersebut adalah suasana yang sangat akrab dijumpai di Rumah TAYO atau Rumah Tempat Anak Yang Oke yang berlokasi di Desa Suak Merambai, Kecamatan Merambai, Kabupaten Siak. 

Rumah TAYO ini sendiri merupakan program unggulan dari para Mahasiswa-Mahasiswi yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dari Univeritas Riau di desa tersebut.

Kurang lebih telah tiga minggu, atau tepatnya pada 1 Juli 2019 Rumah TAYO diresmikan oleh oleh Bapak Samsuri selaku kepala desa Suak Merambai. Anak-anak serta orangtua tampak begitu antusias menyambut kehadiran Rumah TAYO ini hal ini dibuktikan dengan jumlah anak-anak yang datang ke pembukaan perdana Rumah TAYO mencapai 60 orang.

Lokasi Rumah TAYO yang terletak tepat di depan rumah kepala desa Suak Merambai membuatnya sangat mudah ditemui oleh masyarakat. Rumah TAYO nyaris tidak sepi bahkan berambah ramai setiap harinya. Anak-anak tampak antusias mengeksplorasi segala permainan maupun bacaan di Rumah TAYO. Rumah TAYO memberikan fasilitas kepada anak-anak untuk belajar dan bermain serta mengembangkan kreativitas. Mulai dari anak-anak preschool hingga kelas 6 SD selalu memenuhi Rumah TAYO.


Satu hal yang menjadi fokus perhatian tim Kukerta TAYO (sebutan untuk kelompok kukerta desa Suak Merambai) adalah berupaya meningkatkan literasi atau minat membaca anak-anak. Hal ini dianggap penting mengingat saat ini Indonesia masih sangat tertinggal tingkat literasinya khususnya pada masyarakat desa. Hal ini tidak jarang disebabkan karena anak-anak menganggap membaca adalah satu hal yang membosankan.

“Kita berharap dengan adanya rumah TAYO ini minat membaca pada anak-anak dapat ditumbuhkan seiring dengan keseruan bermain di rumah TAYO. Jadinya intinya ya belajar sambil bermain lah” ujar Venezuela Chia mewakili rekan-rekan Mahasiswa Kukerta lain.

Di dalam rumah TAYO terdapat berbagai sarana edukasi seperti buku, mainan edukasi, meja ,papan tulis, dan lain-lain. Buku-buku yang terdapat di rumah TAYO merupakan donasi dari masyarakat Pekanbaru lewat program CITO (Collect It for TayO). Melalui Program CITO, tim TAYO mengajak masyarakat Pekanbaru untuk sama-sama peduli dengan kondisi literasi di desa yang masih sangat rendah. Donatur tersebut kemudian dinamai dengan TAYO Buddy.

Hingga kini, tim TAYO masih mengoperasikan rumah TAYO hingga masa Kukerta selesai. meski begitu Tim TAYO berharap agar program ini tetap bisa dijalankan oleh masyarakat ketika nanti masa Kukerta UNRI sudah selesai sehingga upaya peningkatan mutu literasi anak-anak Desa Suak Merambai dapat terus berlanjut. (Sigit Eka)