Emak-emak Militan di Riau Kecewa Prabowo Jumpa Jokowi

Prabowo-di-GOR-Remaja.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/SIGIT)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Emak-emak militan di Riau sangat kecewa dengan pertemuan Calon Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Terpilih Joko Widodo di kereta MRT, Sabtu, 13 Juli 2019. 

Apalagi selama delapan bulan masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres), emak-emak militan sama sekali tak pernah menerima sesen pun uang dari Tim Pemenangan Prabowo-Sandi. 

"Sewaktu sidang di MK dahulu, banyak emak-emak jual emasnya, pergi ke Jakarta mengawal sidang MK sampai meraung-raung. Tapi akhirnya mereka kecewa sekarang, artinya kan air mata mereka tidak dihargai," ungkap Sekretaris Gerakan Relawan Nasional Prabowo Sandi (GRN PAS) Provinsi Riau, Masril Ardi, kepada RIAUONLINE.CO.ID

Secara pribadi, tuturnya, ia juga kecewa dengan pilihan Prabowo untuk berjumpa Jokowi dengan sangat cepat, jauh sebelum pelantikan 20 Oktober 2019 mendatang. 

 


"Kami ini relawan murni, kami tidak pernah dapat subsidi dari partai, tidak ada kepentingan apapun, pergerakan kami secara sukarela selama ini berakhir dengan kekecewaan," kata Masril. 

Ia menjelaskan, pertemuan Sabtu pagi diakhiri makan siang tersebut adalah hal paling ditunggu-tunggu kubu 01. Dengan pertemuan tersebut, maka secara tidak langsung ada legitimasi dan pengakuan Prabowo Subianto terhadap hasil Pilpres 2019 dianggap selama ini penuh kecurangan. 

"Mau jumpa di MRT kek, mau jumpa di pecel lele pun. Itu yang ditunggu mereka. lihat aja nanti 7 hari 7 malam akan di-follow up terus," ulasnya.

Masril kemudian mengutip pernyataan seorang pengamat luar negeri pernah menyebut rekonsiliasi akan dijadikan sebagai daya tawar pemerintah kepada dunia.

Sebab, pengaruh pendukung Prabowo sangat kuat sehingga mempengaruhi investor ingin berinvestasi ke Indonesia. 

"Makanya mereka ngotot selama ini minta rekonsiliasi, tidak peduli apa pembahasan keduanya, yang penting itu mereka berjumpa bersalaman, ya itu sudah cukup," tandasnya.

Terkait disinggung kemana arah dukungan GRN PAS, Masril menyebut pihaknya tetap akan berada di luar pemerintahan dan terus memberikan kritikan terhadap pemerintah.

"Kalau secara pribadi, saya tidak mau bicara Prabowo lagi. Yang jelas sekarang di media sosial saya fokus berkicau satire isu ekonomi," tutupnya.