BOB Laporkan Pencurian Minyak ke Polisi

Garis-Polisi1.jpg
(INTERNET)

RIAUONLINE, SIAK - Badan Operasi Bersama PT BSP Pertamina Hulu melaporkan illegal tapping (pencurian minyak) ke Polsek Perawang, Sabtu siang (25/5/2019). Pencurian minyak dengan modus membuat sambungan pipa secara ilegal itu terjadi pada jalur pipa di PKM 15.800, daerah Lukut, Kecamatan Tualang, Siak.

Pekerja BOB yang mengetahui pencurian itu langsung melakukan penanganan sekaligus tindakan preventif sesuai prosedur keselamatan. Tindakan yang dilakukan adalah melakukan penanganan perbaikan terhadap kebocoran pipa akibat illegal tapping.

Selain itu, petugas juga melakukan penanganan oil spill (tumpahan minyak) yang merembes di sekitar lokasi kebocoran. Upaya ini untuk meminimalisir dampak kebocoran terhadap lingkungan. Termasuk juga melakukan investigasi secara komprehensif dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

GM BOB PT BSP Pertamina Hulu, Riry Wurestya Hady, menyesalkan tindakan yang tidak bertanggung jawab ini. Negara sangat dirugikan akibat oil losses. Sebab, selain kehilangan minyak, fasilitas negara juga dirusak oleh pelaku. Kejadian ini juga berdampak terhadap pencemaran lingkungan serta berisiko terjadi kebakaran.


"Kita telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib, semoga petugas kepolisian segera mengusut dan melakukan tindakan kepada pelaku yang telah merugikan dan merusak aset negara," ujar Riry.

Ia menilai, aksi pencurian minyak ini tergolong profesional. Karena lokasi pencurian dilakukan di daerah berbatasan dengan sumur chevron dan akses jalan yang buntu. Pelaku juga ahli dalam melakukan pengelasan pipa.

"Pelaku pandai berkomunikasi dengan warga. Modusnya, pelaku melakukan pengukuran dan pemasangan pancang dengan alibi nanti akan mengganti lahan yang terkena pemasangan pipa," ujar Riry.

Sebelumnya kejadian ini, BOB telah memasang sign board sebagai tanda peringatan bahaya illegal tapping pada sejumlah titik rawan di sepanjang shipping line sebagai tindakan preventif.

Selain itu BOB juga terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kejadian serupa, mengingat makin maraknya kejadian tersebut di Provinsi Riau. (rilis)