PWNU Riau Gandeng Mahasiswa dan Ormas Deklarasi Damai Pasca Pemilu

FGD.jpg
(Hasbullah)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Riau meminta kepada seluruh masyarakat Riau agar bisa tetap berdamai dan menjaga hubungan baik pasca Pemilu 2019.

Ketua PWNU Riau, T Rusli Ahmad mengatakan pihaknya berharap agar seluruh lapisan masyarakat bisa menjaga keharmonisan dan menjalin tali silaturahmi kembali seperti sebelum Pemilu.

NU bahkan menggandeng mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa dan juga ormas-ormas keagamaan se Riau untuk menyerukan pesan damai ini kepada seluruh masyarakat seusai Pemilu 2019 ini.

"Ini penyelenggaraan pemilu terbesar yang pernah dilakukan, saya apresiasi KPU dan semua penyelenggara pemilu. Setelah pemilu ini saya harap kita bisa menjaga keharmonisan ketenteraman agar Indonesia tetap aman dan damai," ujar Rusli Ahmad, Selasa, 7 Mei 2019.

Saat ini, kata Rusli, proses rekapitulasi masih berlangsung, semua pihak diharapkan bisa mengawal dengan mengedepankan rasa persatuan NKRI demi kepentingan bersama.


"Seluruh elemen masyarakat harus mengawal proses perhitungan suara yang masih berjalan. Siapun yang nanti yang ditetapkan KPU, maka itulah Presiden kita, Presiden yang harus kita hormati dan cintai," ujar anggota DPRD Riau.

Hal tersebut disampaikannya dalam Forum Group Discussion (FDG) yang dihadiri oleh 69 Aliansi BEM se Riau, Pengurus Wilayah NU Riau, LAMR, Anggota DPR-RI dan Forum Lintas Umat Beragama sekaligus deklarasi damai pasca Pemilu Serentak 2019, di hotel Pangeran Pekanbaru.

Dalam diskusi tersebut, semua peserta FGD yang hadir mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan pemilu serentak 17 April lalu dan juga sepakat untuk menjaga kedamaian dan ketertiban sampai selesainya tahapan pemilu pada 22 Mei nanti.

Sementara itu, Ketua LAM Riau Datuk Seri H Al Azhar sependapat dengan digelarnya deklarasi damai diharapkan tak ada lagi masyarakat yang terkotak-kotakkan karena suhu politik yang sempat memanas belakangan ini.

"Kita juga harapkan kepada TNI dan Polri kawal proses konstitusional ini sampai selesai. TNI dan polri digaris paling depan untuk mewujudkan kedamaian dan kembali merekatkan anak bangsa yang barang kali sudah retak. Kita bersama-sama juga harus bisa move on dari polarisasi ritual politik yang terjadi 5 tahun sekali ini," ujarnya.

Adapun sejumla poin penting dalam deklarasi diantaranya, mengapresiasi penyelenggaraan pemilu 2019 ini, kemudian turut berduka atas gugurnya pelaksana pemilu sebagai pahlawan demokrasi.

Peserta deklarasi juga menolak segala bentuk delegitimasi hasil pemilu untuk kepentingan politik dan mengajak semua pihak mengedepankan prosedur hukum serta tidak mengambil tindakan sendiri menghadapi isu pemilu.

Aliansi BEM se-Riau dan ormas Islam lainnya juga akan siap menjadi garda terdepan bagi keamanan, ketentraman dan kedamaian Indonesia.