Beban Kerja Tinggi, Tidak Ada Asuransi Untuk Penyelenggara Pemilu

Surat-suara-TPS-kurang.jpg
(Ist)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Memasuki hari kelima pasca Pemilu serentak pada 17 April 2019 lalu, satu persatu petugas TPS di beberapa daerah di Indonesia mengalami musibah, ada yang pingsan, stroke, kecelakaan hingga meninggal dunia.

Komisioner KPU Riau divisi Sumber Daya Manusia, Nugroho Notosusanto mengakui hingga hari ini pihaknya tidak mendapatkan asuransi kesehatan atau sejenisnya dari pemerintah.

"Gak ada, kalau sakit ya biaya sendiri, dan begitu seterusnya," ujarnya kepada RIAUONLINE, Senin, 22 April 2019.

Dikatakan Nugroho, pihaknya saat ini sedang memperjuangkan asuransi kesehatan dan jiwa terhadap petugas di tingkat KPPS, PPS, dan PPK kepada KPU RI.

"Itu sudah kita ajukan dan datanya sudah diberikan," tuturnya.

Diakui Nugroho, beberapa Minggu sebelum hari H pihaknya sudah sangat disibukkan dengan pemilu serentak hingga waktu istirahat pun menjadi berkurang.


"Kalau waktu istirahat tidak dapat dipastikan, tapi sekarang rata-rata kami istirahat diatas jam 12 malam," katanya.

Sebab, KPU Riau sendiri harus terus melayani KPU tingkat Kota dan Kabupaten serta pemangku kepentingan lainnya di Pemilu termasuk awak media yang terus memburu pemberitaan seputar pemilu.

Tak hanya itu, komisioner KPU pun sudah tidak memiliki waktu lagi untuk berkumpul bersama keluarga karena harus terus berjibaku dengan tumpukan tugas yang diembannya.

"Kami di KPU Riau, yang keluarga nya di Pekanbaru hanya ketua KPU Riau Ilham. Selebihnya seperti saya, bang Rahman, pak Joni, dan pak Firdaus keluarga di kabupaten masing-masing," jelasnya.

Lebih jauh, Nugroho mengaku hanya berjumpa dengan anggota keluarganya pada 17 April lalu saat hari pencoblosan dan itu pun hanya beberapa jam saja.

"Kami jumpa terakhir pas pemilu 17 April, itu pun hanya sebentar, tanggal 16 April 2019 jam 4 sore ke kampung, dan jam 15.00 WIB besoknya kami kembali ke Pekanbaru, karena banyak pleno yang harus diputuskan," pungkasnya.

Untuk berjumpa dengan keluarga, Nugroho menambahkan pihaknya menggunakan teknologi gadget mulai dari chat whatsapp, video call hingga panggilan suara dengan anggota keluarganya.