Syamsuar Jadi Gubernur, ASN Ini Inginkan Riau Bersih dan Indah Seperti Siak

gub-wagub.jpg
(Fakhrurrodzi)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Harapan besar tersemat dari salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di lingkungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau pasca pelantikan Gubernur dan wakil Gubernur Riau terpilih, Syamsuar-Edy Natar Nasution yang baru saja dilantik oleh Presiden RI, Joko Widodo pagi tadi di Jakarta.

Wanita yang memiliki pangkat setara dengan golongan III d atau Penata tingkat 1 ini mengharapkan dibawah kepemimpinannya, Riau mampu menjadi Provinsi yang bersih, indah seperti Siak yang pernah menikmati hasil kerja keras Syamsuar pada masa-masa kepemimpinannya.

"Kita kan bisa saksikan langsung dan lihat bagaimana Siak saat ini. Semoga dibawah kepemimpinannya Riau lebih pesat lagi. Artinya kita berharap banyak dengan pergantian ini," sebut Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati, Rabu, 20 Februari 2019.

Meskipun baru menjadi PNS selama 21 tahun dan di tahun 2014 baru menjabat sebagai humas BBKSDA Riau, wanita yang pernah bekerja sebagai staf di lingkungan Biro Hukum di Lingkungan Hidup dan Kehutanan (saat itu) di Jakarta ini kembali mengatakan sosok Syamsuar menurutnya panutan dari ASN setingkat dengannya.


"Karena selama ini saya lihat beliau itu tertib dan memang orangnya administratif. Hasilnya kita bisa saksikan langsung bagaimana kepemimpinan beliau di Siak," jelasnya.

Di tempat yang berbeda, Pengamat politik dari Universitas Riau (UR), Dr. Mexsasai Indra, SH ,MH menyebutkan apa yang harus dilakukan oleh Syamsuar di 100 hari masa kepemimpinannya menjabat sebagai Gubernur Riau.

"Yang jelas, program visi dan misi dan mimpi yang pernah disampaikan harus segera ditempati sebelum mendekati 100 hari kerja," sebutnya melalui pesawat telepon, Rabu, 20 Februari 2019.

Tambahnya, jika di 100 hari mendatang malah tidak tercapai hingga 100 persen apa yang menjadi visi dan misi dari Syamsuar-Edy, harapnya kembali setidaknya ada harapan untuk mewujudkan apa yang dijanjikan oleh mereka berdua.

"Walaupun janji tak sampai 100 persen. Paling tidak mereka bisa memberikan langkah-langkah pada masyarakat soal janji yang pernah diucapkan. Termasuk harus ada kejutan-kejutan fenomenalnya," imbuhnya.