Prabowo Dtuding Tidak Peduli Ulama, Gerindra Riau : Itu Black Campaign

Calon-Wakil-Gubernur-Riau-Hardianto.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HASBULLAH TANJUNG)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Sekretaris Gerindra Riau Hardianto membantah sindiran yang menyimpulkan bahwa kubu Gerindra tidak menghargai ulama karena tidak mendengarkan Ijtima Ulama.

Seperti yang diketahui, Ijtima Ulama memutuskan mendukung Prabowo sebagai Capres dan merekomendasikan dua nama yakni Ustadz Abdul Somad dan Salim Assegaf Aljufri sebagai cawapresnya.

Hardianto menegaskan pihaknya sangat menghargai Ijtima Ulama, namun dengan berbagai pertimbangan dalam pemilihan Cawapres maka diambil keputusan untuk mengusung Sandiaga Uno.

"Penunjukan ke Sandiago Uno ini melibatkan ulama dan kita tidak serta merta menunjuk begitu saja, perlu diketahui bahwa Ijtima Ulama ini tidak ada intervensi dan intimidasi," ungkap Hardianto kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 15 Agustus 2018.

Dijelaskan Hardianto, dua orang Cawapres usulan Ijtima Ulama merupakan tokoh yang sangat perlu dicontoh, dimana keduanya merupakan tokoh ulama yang tidak buta dengan duniawi.


"Dua-duannya tokoh ulama dan nasional berjiwa besar, mereka saling memuji. Saya pribadi sangat berharap Abdul Somad bersedia maju tapi dia menolak karena ingin fokus dakwah," tambah mantan anggota DPRD Riau ini.

Hardianto menuturkan masing-masing partai koalisi menyodorkan kadernya untuk dijadikan Cawapres, sehingga keputusan untuk mengusung Sandiaga Uno adalah pilihan yang tepat.

"Alasan pemilihan pak Sandi ini salah satunya dikarenakan sosoknya diterima oleh masing-masing anggota koalisi," ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Hardianto, pihaknya tidak mau ambil pusing dengan tuduhan bahwa Koalisi Prabowo tidak peduli ulama, sebab hal ini hanyalah isu yang digoreng untuk menjatuhkan Prabowo.

"Jangan hanya karena Prabowo tidak memilih ulama maka isu ini di goreng bahwa Prabowo tidak mendengarkan ulama, itu black Champaign namanya," tutupnya.

Sebelumnya keputusan Prabowo Subianto menggandeng Sandiaga Uno pada pilpres 2019, ditanggapi santai oleh Ketua DPW PKB Riau, Abdul Wahid.

Menurut Wahid terpilihnya Mantan Wagub DKI itu menggambarkan tak diterimanya aspirasi ijtima ulama.

"Kalau dilihat Prabowo yang tidak menggambarkan hasil dari ijtima ulama , tidak ada nama Sandi. Okelah UAS menolak tapi kan masih ada Habib Salim Assegaf," jelas Abdul Wahid.