Rumpun Melayu Kaya dengan Keunikan budaya, Jangan Tercerai-berai

Bupati-Siak-Tutup-Siak-Bermadah.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

Laporan: EFENDI 

RIAU ONLINE, SIAK - Wakil Bupati Siak, Alfedri, saat menutup Siak Bermadah mengatakan, pesan-pesan budaya yang muncul, hendaknya menjadi pemersatu kita, rumpun bangsa Melayu.

"Pesan-pesan budaya yang muncul dari berbagai tampilan seni tradisi dalam perhelatan ini, hendaknya menjadi pemersatu rumpun bangsa melayu," kata Wabup Alfedri diawal sambutannya pada penutupan Siak Bermadah.

Budaya Melayu adalah payung negeri, tuturnya, tempat semua golongan dan suku bangsa bernaung, hidup berinteraksi dengan harmoni.

Budaya telah mengajarkan, kata Alfedri, makna keselarasan dan kekuatan persatuan akan perbedaan, sebagaimana peradaban orang-orang Melayu zaman dahulu.

"Kita rumpun Melayu teramat kaya dengan keunikan budaya masing-masing," katanya, Jumat malam, 13 Oktober 2017, di panggung Siak Bermadah.

Dari dalam daerah sendiri, misalnya, diperlihatkan betapa banyak tradisi, seni budaya, dan adat-istiadat tiap-tiap kecamatan yang unik dan memiliki nilai jual tinggi. Apabila dikemas dengan baik guna mendukung semangat daerah demi memajukan sektor pariwisata.


Baca Juga: 

Siapakah Orang Melayu?

Peserta Inhil Tampilkan Lakon Berdirinya Kerajaan Siak Di Festival Teater Bangsawan

"Kemarin kita lihat bersama, tradisi Melayu tempo dulu telah memberikan edukasi penting bagi masyarakat luas turut menyaksikan. Disamping itu, beberapa variasi budaya juga tampak dalam akulturasi kebudayaan yang sejak lama telah ada di Kabupaten Siak," ujarnya.

Seperti penampilan, Silat Melayu Siak Sunting 12 masih lestari di Mempura, tradisi palang pintu Siak Sri Indrapura, tari gendong anak rawa masih ada di Sungai Apit, tradisi pengobatan Suku Sakai tampil dari Kandis, tradisi persalinan tradisional memukau dari Sungai Mandau, tradisi Marhaban dari Dayun, tradisi mengarak khatam kaji dan legenda Panglima Misai dari Gasib, Permainan Gasing dari kerinci Kanan, serta berbagai tradisi masyarakat melayu lainnya.

Pada malam itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada dua negara jiran, Malaysia dan Singapura, turut meramaikan Festival Siak Bermadah.

Demikian pula kepada para seniman telah hadir mewakili beberapa provinsi tetangga. Tak lupa, Alfedri menjelaskan, kepada para penampil utusan masyarakat dari seluruh kecamatan di Kabupaten Siak telah melestarikan ragam seni tradisi lokal di masing-masing kecamatan.

Sebelum acara berakhir, kesempatan itu Bupati Siak, Syamsuar menyerahkan hadiah kepada pemenang Juara Umum Tari Zapin Internasional dari Singapura, sedangkan juara 1 Pawai Budaya diraih Kecamatan Dayun, Juara 2 Kecamatn Bunga Raya, Juara 3 Mempura. Sementara untuk juara harapan 1, 2 dan 3 dari Siak, Sungai Apit dan Sungai Mandau.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id