Pelayanan yang Baik Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Wabup-Serahkan-Penghargaan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, BAGANSIAPI-API - Mencapai dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi perhatian TERpenting bagi Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Pemkab Rohil). Ini tak terlepas dari dukungan nyata atas komitmen Pemerintah Pusat dalam mewujudkan tercapainya masyarakat yang sehat. 

 

Hal itu diketahui dari saat digelarnya upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-52 diperingati oleh Pemkab Rohil, di Lapangan MTQ, Kawasan Perkantoran Batu Enam, Kamis, 17 November 2016 silam.

 

Mengacu tema "Masyarakat Hidup Sehat Indonesia Kuat", Pemkab Rohil telah memberikan perhatian besar bidang kesehatan ini sehingga seluruh lini berkaitan dengan pelayanan tersebut diminta mampu menjalankan tugasnya dengan baik melayani masyarakat.

 

"Di Rokan Hilir pelayanan kesehatan sudah sangat bagus bagus, terutama rumah sakit umum, Puskesmas, perlahan menjadi rawat inap dan semua sarana secara telah dilengkapi," kata Wakil Bupati Rohil, Jamiludin.

 

Wabup Rohil Irup HKN 2016

WAKIL Bupati Rokan Hilir, Jamiluddin, menjadi Irup Hari Kesehatan Nasional ke-52 di Taman Budaya, Batu Enam, Rokan Hilir.



Pelayanan kesehatan yang baik mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Indikatornya, keberhasilan pelayanan ditandai berkurangnya angka kematian bayi. Guna mengatasi berbagai permasalahan dalam pelayanan kesehatan, dilakukan dengan menekankan angka kematian ibu dan bayi.

 

Tantangan dan tugas akan dihadapi kedepannya bertambah berat. Para tenaga kesehatan diminta harus mampu bersaing di pasar global. Menghadapi pasar global itu tentunya harus menyiapkan SDM dengan membekali ilmu sosial, hukum, filosofi dan lain-lain.

 

Tenaga kesehatan dituntut untuk dapat berkembang dengan baik seiring ilmu teknologi dan perubahan di tengah masyarakat. Dalam menunjang pelayanan kesehatan yang maksimal tak terlepas dari kelengkapan fasilitas, sarana prasarana kesehatan. Berkaitan dengan ini disadari pembenahan di bidang kesehatan terus membaik, dimana pemerintah Kabupaten Rokan Hilir telah menjadikan sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai Puskesmas Rawat Inap.


 

Keberadaanya tersebar pada beberapa kecamatan dan membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, terutama pada kawasan yang jauh dari RSUD RM Pratomo Bagansiapiapi. Terus diupayakan agar seluruh puskesmas meningkat statusnya menjadi Puskesmas rawat inap, namun secara bertahap akan direalisasikan menyesuaikan dengan anggaran yang ada dan ketersedian tenaga medis.

 

Dari 19 Puskemas di Rokan Hilir, sembilan di antaranya merupakan Puskesmas Rawat Inap. Rinciannya, Puskesmas Rawat Inap Rimba Melintang di Kecamatan Rimba Melintang, Puskesmas Rawat Inap Bangko Kanan dan Bangko Jaya di Kecamatan Bangko Pusako.

 

Puskesmas Rawat Inap Sedinginan di Kecamatan Tanah Putih. Puskesmas Pujud di Kecamatan Pujud. Puskesmas di Kecamatan Kubu Babussalam, Puskesmas Bagan Batu di Kecamatan Kecamatan Bagan Sinembah, dan Puskesmas Panipahan di Kecamatan Pasir Limau Kapas.

 

Sementara itu, 10 Puskesmas belum berstatus rawat inap antara lain, Puskesmas Bagansiapiapi dan Puskesmas Bagan Punak, Puskesmas Pekaitan, Balai Jaya, Simpang Kanan, Sinaboi, Tanah Putih Tanjung Melawan, Bantaian, Rantau Kopar dan Tanjung Medan.

 

Perbedaan puskesmas biasa dengan rawat inap berpedoman kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Di antaranya ruang Pelayanan dan alat kesehatan serta standar tenaga minimal. Ruang pelayanan dan Alkes Puskesmas rawat inap harus memiliki ruang gawat darurat dengan Alkes set gawat darurat, sedangkan puskesmas hanya ruang tindakan dengan Alkes Set tindakan medis/gawat darurat.

 

Untuk upacara peringatan HKN tahun 2016 ini bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Wakil Bupati Rohil Jamiluddin. Dalam apel ini juga dihari Ketua DPRD diwakilkan anggota DPRD Tatang Hartono, Kapolres diwakili Kapolsek Bangko AKP Agung Triadi, SIK, Dandim 0321 diwakilkan Danramil Bangko Mayor Ediyanto dan Danlanal diwakilkan Danposal Bagansiapiapi Letda Laut (P) Ari Solikhin, plt Sekda Surya Arfan, Kadiskes HM Junaidi Saleh dan pejabat serta para aparatur sipil negara dan honorer.

 

Dalam Sambutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dibacakan Wabup Jamiluddin, mengatakan Tema HKN Ke-52 adalah Indonesia cinta sehat dengan sub tema masyarakat hidup sehat Indonesia kuat. "Hal ini di maksudkan untuk membangkitkan kembali pesan-pesan kesehatan bahwa sehat itu harus dijaga, bergaya hidup sehat berpartisipasi aktif dalam jaminan kesehatan Nasional." katanya.

 

Ia melanjutkan, program prioritas pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 dilaksanakan melalui program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga, sekaligus sebagai tindak lanjutnya telah terbit peraturan menteri kesehatan Nomor 39 Tahun 2019 tentang pedoman penyelenggaraan program Indonesia dengan pendekatan keluarga.

 

"Dana BPJS yang selama ini dengan sistem gotong royong setidaknya terpakai 75% darai para peserta. Untuk itulah diminta agar mengurangi rujukan dengan menangani berbagai penyakit ditingkat pratama.'' jelasnya.

 

Peringatan HKN menjadi refleksi tentang hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan, terutama dalam menerapkan lebih banyak pendekatan promotif dan preventif dibandingkan kuratif dan rehabilitatif dalam keseharian. Singkat kata, perilaku penting adalah mencegah penyakit lebih baik daripada mengobatinya.

 

Data Global Burden of Desease 2010 dan Health Sector Review 2014 menyebutkan bahwa kematian yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular (PTM) yaitu stroke menduduki peringkat pertama. Padahal 30 tahun lalu penyakit menular seperti Ispa, TB dan diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Pergeseran pola penyakit ini ditengarai disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat.

 

Cuci Tangan Murid SD

MURID-MURID SD mengikuti lomba cuci tangan yang digelar Puskesmas Panipahan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, di Rokan Hilir.

 

"Pada dasarnya pencegahan penyakit menular maupun tidak menular sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung dengan kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana, peningkatan pelayanan kesehatan, menciptakan sumber daya kesehatan yang berkualitas serta dukungan regulasi," bacanya.

 

Maka tak bisa dihindari perlunya membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Sehat harus dijaga dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku hidup sehat. (***)