Deretan Fakta di Balik Gesits, Motor listrik Pertama Karya Anak Negeri

Jokowi-dan-Gesits.jpg
(Liputan6.com)


RIAU ONLINE - Presiden Joko Widodo bertemu Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 7 November 2018. Menteri M Nasir datang bersama pihak-pihak yang terlibat dalam produksi sepeda motor listrik Garasindo Electric Scooter ITS (Gesits).

Setelah diujicobakan menempuh kurang lebih 1.400 km, Menteri M. Nasir mengatakan kendaraan ini dalam kondisi yang baik dan siap untuk diproduksi. Menteri Nasir menyebutkan tempat akhir uji coba Gesits adalah Bali karena, terdapat tujuan marketing, di mana motor ini diharapkan dapat dilihat juga oleh mata dunia internasional.

"Saya juga selalu sampaikan ke para peneliti untuk memperhatikan komponen impor dari suatu produk. Karena takut harganya tidak bisa bersaing. Jadi harus bisa produksi sendiri," ujarnya, melansir merdeka.com, Kamis, 8 November 2018.

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, PT.PLN, dan lain-lain, guna mendukung transportasi motor listrik ini. Jangan sampai teknologi anak bangsa ini ketinggalan karena regulasi.

Berikut sejumlah fakta teranyar tentang motor buatan anak bangsa ini.

Siap Dijual Januari 2019

Menteri M Nasir mengatakan sepeda motor listrik gesits akan diproduksi secara massal pada Januari 2019. "Tahap industri ini barangnya sudah sangat siap dan Insya Allah produksi massal akan dilakukan pada bulan Januari. Sekarang ini sudah dilakukan uji tes semuanya," katanya.

Untuk saat ini, kata dia, riset dan pengembangan motor listrik hasil inovasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember tersebut sudah selesai dan hanya tinggal pada proses produksi. Produksi motor Gesits akan dilakukan di pabrik PT Wika Industri dan Konstruksi di Gunung Putri Bogor dengan kapasitas produksi 50.000 unit dalam satu tahun.

Menteri Nasir yang telah mengunjungi alur produksi mengatakan terdapat 20 stasiun produksi yang bisa menghasilkan satu unit motor dalam waktu 40 menit.

Jokowi jadi pemborong 100 motor pertama


Usai menjajal Presiden Joko Widodo mengaku siap membeli 100 unit jika motor listrik Gesits sudah diproduksi. Ini disampaikannya usai menjajal motor listrik gesits di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/11).

"Ini kalau sudah diproduksi saya pembeli pertama. Saya akan beli 100," kata dia.

Warna motor listrik gesits yang akan dipesan Jokowi bervariatif. Namun, Jokowi tidak menjelaskan untuk apa 100 unit motor yang akan dibeli.

Harga Motor Gesits

Direktur PT Garansindo Electric Scooter ITS (Gesits) Technology Indonesia, Zaki Nahdi Saleh, membocorkan kisaran harga motor listrik Gesitas. Motor listrik pertama buatan dalam negeri ini, sebutnya, akan dibanderol Rp 20 jutaan per unit.

"Kalau dari kita industrinya kurang lebih Rp 20 juta, harga pasar kurang lebih Rp 22-23 juta," bebernya usai beraudiensi dengan Presiden Joko Widodo.

Dia menjelaskan, kunci tinggi rendahnya harga motor listrik Gesits ini akan ditentukan oleh baterainya. Baterai motor tersebut dikembangkan oleh Pertamina.

"Kalau motor listrik baterai di dalam, harga baterai hari ini masih mahal. 35 Persen komponen harga itu baterai, bisa sampai 50 persen kadang-kadang," ujarnya.

Pre order Gesits

Zaki Nahdi menyebutkan, Motor Listrik Gesits sudah dipesan sebanyak 30.000 unit. Padahal, motor yang dikembangkan oleh ITSInstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini baru akan diproduksi secara massal pada Januari 2019.

"Dari sisi pasar kita sudah ada pre-order sampai 30.000. Ini belum publish harga kan. Tapi kita mengharap bahwa harga pasar bisa dibawah kompetitor yang sekelas motor konvensional," kata dia.

Motor listrik irit BBM

Pemerintah terus menggalakkan penggunaan motor listrik di Indonesia. Banyak kelebihan yang ditawarkan melalui penggunaan kendaraan roda dua dengan bahan bakar listrik tersebut, salah satunya hemat biaya bahan bakar.

General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Ikhsan Asaad, mengatakan biaya penggunaan motor berbahan bakar listrik jauh lebih murah daripada motor berbahan bakar minyak.

"Jauh lebih murah ya, dicas 3 kWh jarak tempuh bisa sampai 70 km. Jadi 3 kwh harganya Rp 5.000 untuk 70 km. Coba bayangkan kalau pakai kendaraan biasa, itu mungkin sudah Rp 20.000 untuk sekitar 3 liter minyak," ujar Ikhsan.

Ikhsan berharap masyarakat dapat menggunakan motor listrik secara luas. Dia juga menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir tidak ada stasiun pengisian bahan bakar listrik, karena pemerintah terus membangun infrastruktur SPLU (Stasiun Penyedia Listrik Umum) di Indonesia.

"Saya harap sih makin banyak yang gunakan motor listrik ini ya. Jadi kita tekankan juga, tidak perlu khawatir tidak ada SPLU. Tahun ini di Indonesia sudah ada 1.000, di Jakarta 700. Kita akan terus bangun infrastruktur nya supaya bisa ngecas di mana saja," tandasnya.