Kisah Heroik Airnav Bandara Palu yang Korbankan Nyawa Saat Gempa

Anthonius-Petugas-ATC-Bandara-Palu.jpg

RIAUONLINE, PALU - Duka akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) diiringi dengan kisah heroik Anthonius Gunawan Agung.

Ia adalah personel Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia Cabang Palu, Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie yang korbankan nyawa saat gempa berlangsung.

Pria yang kerap disapa Agung oleh rekan-rekannya ini meninggal setelah memastikan bahwa pesawat yang akan mendarat di Palu, Sulawesi Tengah tiba dengan selamat saat gempa pada 28 September 2018.

Pria 21 tahun ini, tewas sesaat setelah menjalankan tugasnya saat gempa. Insiden ini diketahui melalui unggahan pengamat penerbangan dan investigator swasta khusus kasus-kasus kecelakaan pesawat, Gerry Soejatman, dalam akun Twitternya.

Tak berselang lama, akun Twitter resmi AirNav mengabarkan bahwa Anthonius telah meninggal dunia. Anthonius dinyatakan meninggal dunia hari ini, Sabtu 29 September 2018.

"Telah wafat saat menjalankan tugasnya sebagai personel layanan navigasi penerbangan, Saudara Anthonius Gunawan Agung, Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia Cabang Palu pada Sabtu (29/09)" tulis akun AirNav.

Sebelum gempa terjadi, Anthonius Gunawan Agung sedang melayani pesawat Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar. Agung jugalah yang telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi.

Personel AirNav lainnya yang tidak sedang melayani kemudian turun saat gempa terjadi. Sementara Agung belum dapat turun karena pesawat belum take-off.

"Beliau menunggu pesawat Batik hingga airborne. Setelah pesawat airborne, kondisi gempa sudah semakin kuat. Beliau akhirnya memutuskan melompat dari cabin tower atau lantai 4, akibatnya Beliau mengalami patah kaki," tutur Novie.


Personel AirNav di Palu membawa Agung ke rumah sakit. Di rumah sakit didapat keterangan mengenai kondisinya setelah keluar hasil rontgen. Namun untuk penanganan selanjutnya harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar karena indikasi ada luka dalam.

AirNav berupaya untuk mendatangkan helikopter dari Balikpapan. Namun karena kondisi bandara, helikopter baru dapat diterbangkan pagi ini. Agung kemudian dibawa ke bandara untuk diterbangkan dengan helikopter menuju Balikpapan.

Namun sebelum helikopter tiba, Agung mengembuskan napas terakhirnya. "Almarhum akan diterbangkan menuju Makassar untuk selanjutnya dimakamkan di Makassar sesuai dengan permintaan pihak keluarga," tutur Novie.

* Dapat Penghargaan Kenaikan Pangkat 2 Tingkat

ATAS dedikasinya yang tinggi, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, memberikan apresiasi berupa kenaikan pangkat dua tingkat untuk Anthonius Gunawan Agung.

Direktur AirNav Indonesia Novie Riyanto mengatakan, bagi Airnav, Agung sudah memberikan dedikasi yang luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan. Keluarga besar Airnav Indonesia pun sangat berduka cita.

"Karena itu, kami akan memberikan penghargaan kepada almarhum dengan menaikkan pangkatnya sebanyak dua tingkat, serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan," ungkap Novie yang berada di Makassar, Sabtu 29 September 2018.

Dia berada di Makassar untuk menyambut kedatang jenazah Anthonius Gunawan Agung dari Palu.

Disampaikan Novie, pihaknya akan mengadakan upacara penyerahan jenazah kepada keluarga almarhum malam ini di Makassar.

"Kedua orangtua almarhum memang berdomisili di Papua, tapi keluarga besarnya banyak tinggal di Makassar. Sehingga dari komunikasi kami dengan keluarga almarhum Agung rencana akan dimakamkan di Makassar," ujar Novie.

Tulisan ini sudah tayang di Liputan6.com dengan judul "Kisah Anthonius, Petugas ATC Bandara Palu yang Korbankan Nyawa Saat Gempa"

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id