Kronologi Terbakar dan Tenggelamnya Kapal Perang KRI Rencong

Ilustrasi-Kapal-Perang2.jpg
(Suara.com/Shuttterstock)


RIAU ONLINE - Kapal Republik Indonesia (KRI) Rencong-622 terbakar dan tenggelam di perairan Sorong, Papua Barat, Selasa, 11 September 2018. Kebakaran berujung tenggelamnya kapal perang ini terjadi hanya sehari usai TNI AL menggelar upacara peringatan HUT ke-73 TNI AL di dermaga Pondok Dayung, Jakarta Utara.

TNI AL mengungkap kronologi musibah tersebut dan upaya penanggulangan kebakaran di kapal perang kelas cepat berpeluru kendali itu. Saat peristiwa itu, cuaca cerah dan gelombang laut dalam kondisi landai.

Dinas Penerangan TNI AL menerangkan kapal perang dengan senjata utama sistem peluru kendali permukaan-ke-permukaan dan permukaan-ke-udara MM-39 Exocet buatan Aerospatiale, Prancis, itu dalam status bawah kendali operasi Gugus Keamanan Laut Armada III TNI AL.

Saat itu KRI Rencong-622 bergerak dari laut menuju dermaga umum Sorong untuk melaksanakan bekal ulang air tawar di Pelabuhan Sorong, seperti dilansir dari Suara.com, jaringan RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 12 September 2018.

Sekitar pukul 07.00 WIT, kapal melaksanakan pemanasan turbin gas, dimulai dengan start sistem unit pendukung daya tambahan (APU) turbin gas sebagai bagian dari sistem propulsi utamanya. Turbin gas mesin kapal perang buatan Korea Selatan itu sempat hidup dan kemudian mati.

Ketika diperiksa pada panel kendali turbin gas, indikator tidak menunjukkan ada kelainan fungsi. Namun, saat dicek ke ruang turbin, tiba-tiba muncul api. Personel langsung melaksanakan "peran kebakaran" (perintah aksi penanggulangan kebakaran). Akan tetapi walau telah ditangani Tim PEK KRI Rencong-622, api tetap membesar.

Sementara, komandan kapal perang itu mengarahkan kapal mendekat ke daratan terdekat dan melego jangkar dekat Pulau Yefdoif, di Perairan Sorong.


Kobaran Api semakin membesar dan semua aliran listrik kapal putus, serta api sudah merambat mendekati gudang amunisi kapal. Guna menghindari korban jiwa --karena rawan terjadi ledakan amunisi-- maka komandan KRI Rencong-622 memutuskan untuk melaksanakan "peran peninggalan" (perintah aksi meninggalkan kapal) kepada semua personel yang ada di KRI Rencong-622.

Pada saat proses kebakaran terjadi, menurut keterangan Dinas Penerangan TNI AL itu, komandan KRI Rencong-622 tetap berupaya melaksanakan penyelamatan kapal sesuai prosedur yang berlaku, juga melaporkan dan berkordinasi terus dengan komando atas tentang kondisi yang dihadapi di lapangan.

Berbagai upaya penyelamatan yang dilaksanakan, namun kebakaran makin membesar dan tidak dapat ditanggulangi lagi. Lantas, komandan kapal memutuskan untuk seluruh anggota meninggal Kapal. Akhirnya kapal tidak dapat terselamatkan lagi dan kapal tenggelam pada posisi lego jangkar dekat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong.

Sementara itu, seluruh personel di KRI Rencong-622 yang selamat telah dievakuasi ke Pangkalan Armada III TNI AL di Sorong, beserta beberapa peralatan penting KRI Rencong-622 yang dapat diselamatkan.

Dalam waktu dekat TNI AL akan membentuk Tim Investigasi untuk mencari secara menyeluruh penyebab terjadinya kebakaran tersebut, dan diharapkan dari hasil investigasi ini dapat dijadikan bahan evaluasi guna mengantisipasi serta menghindari kejadian serupa dimasa yang akan datang.

Berita ini sudah tayang di Suara.com, dengan judul Detik-detik Terbakar dan Tenggelamnya Kapal Perang KRI Rencong

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id