Pendiri PKS Yusup Supendi Ungkap Alasan Nyaleg Bersama PDIP

pdip.jpg
(CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)

RIAUONLINE - Yusup Supendi, pendiri Partai Keadilan (PKS) memutuskan untuk maju sebagai bakal calon legislatif (Caleg) DPR RI bersama PDI Perjuangan. Supendi mengungkapkan alasannya maju melalui PDIP. Ia mengatakan bahwa sekitar 70 persen kader PDI Perjuangan adalah umat muslim dan kalangan santri.

Atas dasar itulah Yusuf memutuskan untuk maju sebagai bakal caleg DPR pada Pileg 2019 bersama PDIP. "Menurut hasil penelitian itu, 70 persen pendukung PDIP itu umat Islam dan santri, 77 persen santri. Saya kan santri, jadi ketemu santri cocok," ucap Yusuf di kantor KPU, Jakarta, Selasa (17/7). Sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia.

Diketahui, Yusuf maju sebagai bakal caleg DPR untuk daerah pemilihan Kabupaten Bogor. Selain soal persoalan agama dan santri, pertimbangan lain Yusuf karena PDIP merupakan partai papan atas.

Yusuf berpendapat bahwa ada tiga jenis partai politik. Pertama, partai papan atas, menengah, dan terbawah. Dia menilai PDIP lebih mapan dari pada Hanura yang merupakan kendaraan politik Yusuf sebelumnya saat mendaftar caleg Pemilu 2014 lalu.

"Kalau papan atas, di atas. Kalau turun-turun juga tidak masalah. Sedikit saja," ujar Yusuf.


Yusuf yakin dirinya kembali terpilih dan duduk di parlemen pada periode 2019-2024 mendatang. Dia yakin lantaran pernah mendapat banyak suara saat maju sebagai caleg bersama PKS maupun Hanura di pemilu-pemilu sebelumnya. Dia pun optimis karena dapil kabupaten Bogor adalah kampung halamannya.

"Cuma saya lama di Jakarta. Insya Allah, teman-teman juga bilang, saya tidak perlu kampanye. Tidak perlu jual visi misi. Tinggal ketemu silaturahmi saja," lanjutnya.

Mengenai motif maju kembali menjadi calon anggota legislatif, Yusuf mengatakan ingin memanfaatkan potensi yang dimiliki. Yusuf mengklaim teman-temannya selama ini menilai dirinya memiliki potensi di bidang politik. Karenanya, dia ingin memanfaatkan potensi yang ada.

Yusuf lalu menjelaskan mengapa dirinya meninggalkan Hanura dan maju bakal caleg bersama PDIP. Yusuf mengklaim sebetulnya belum resmi nonaktif dari Hanura.

Dia mengaku telah menghubungi Wiranto dan ajudannya. Yusuf ingin bertemu dan berdiskusi dengan mantan Ketum Hanura tersebut. Namun, iktikad untuk bertemu tak kunjung tercapai. Dia mengatakan ajudan Wiranto tidak kunjung mengagendakan pertemuan antara dirinya dengan Wiranto.

Hingga kemudian, Yusuf datang ke DPP PDIP Pada 9 Juli. Setelah itu, Yusuf menghubungi Wiranto melalui pesan singkat.

"Kemudian sorenya saya SMS ke Pak Wiranto, saya bilang mohon izin. Mohon maaf saya akan maju DPR RI 2019 dari partai satu koalisi pemerintah, tapi partainya bukan Hanura. Saya tidak menyebutkan," ujar Yusuf.