Mengungkap Fakta di Balik Nama Alexis

Hotel-Alexis.jpg
(MERDEKA.COM)

RIAU ONLINE - Alexis, sebuah nama yang akhir-akhir ini diributkan banyak orang setelah dikaitkan dengan tempat protitusi elite dan tempat bisnis hitamnya para bos dan penggede di Jakarta.

Hotel itu kemudian ditutup Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 2017. Namun siapa sangka, jika ternyata nama Alexis memiliki arti yang jauh dari kesan 'miring' itu.

Di Barat, nama ini digunakan di sejumlah negara. Alexis digunakan di Jerman untuk menamai anak laki-laki dan Alexia untuk anak perempuan, yang artinya 'penolong dan penjaga'.

Dalam bahasa Yunai Alexis juga disebut Alexius dalam bahasa Yunani. Pelafalan latin dari nama Yahudi Alexios, berasal dari kata Alexein 'membela' atau 'menolong'. Sedangkan dalam bahasa Unisex Alexis adalah 'Pelindung', 'Orang Baik' dan 'Penolong'.

Nama ini juga populer di Amerika Latin. Paling mudah diingat tentu nama Alexis Alejandro Sanchez, pemain sepakbola asal Chili yang sekarang bermain di Manchester United (MU).

Eks pemain Barcelona dan Arsenal ini dijuluki El Nino Maravilla (Bocah Ajaib). Dia dikenal memiliki kemampuan sangat baik dalam membawa bola, kecepatan yang tinggi, dan kekuatan fisik yang tidak biasa untuk seorang penyerang sayap yang cepat.

Pendek kata, nama ini ternyata diidentikkan dengan segala hal yang baik. Atau paling tidak mengandung pengharapan yang baik.


Akan tetapi di Indonesia, nama ini seolah kebalikannya hanya karena citra Hotel Alexis. Ya, hotel ini dikenal sebagai hotel plus-plus yang menyediakan griya pijat, tempat karaoke, bahkan dengan gadis-gadis cantik dan seksi yang siap memandu atau sekadar menemani pengunjung yang datang.

Dari luar saja, logo Hotel Alexis sudah kontroversi. Betapa tidak, jika dilihaat dengan seksama logo Alexis berupa wanita seksi tiduran di atas tulisannya. Sketsa tersebut dipadu warna cokelat soft dan agak kuning untuk memberikan kesan elit dan mewah.

Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa di salah satu lantai hotel itu, yakni lantai 7 sebagai tempat para tamu hidung belang menikmati praktik prostitusi. Bahkan, Ahok kala itu tidak segan menyebut Alexis sebagai 'surga dunia'.

Pernyataan Ahok terkonfirmasi berdasar pengakuan seseorang yang pernah mengunjungi Alexis, seperti melansir merdeka.com, Jumat, 30 Maret 2018. Ternyata, hotel tersebut benar-benar memanjakan kaum adam, termasuk urusan pelampiasan syahwat.

Sedangkan di lantai satu, menjadi tempat jika tamu ingin menghabiskan malam di diskotek. Sedangkan 'Surga' terdapat di lantai tujuh bisa langsung dicapai dengan lift penghubung antara area parkir dan lokasi lantai.

Keluar dari lift di lantai tujuh, tamu akan disambut ruangan luas dengan lantunan musik santai. Wanita-wanita berpakaian minim nampak menunggu di sofa empuk yang disediakan mengelilingi lantai tersebut. Ibarat etalase. Kebanyakan diimpor dari negara lain. Yang terkenal di hotel itu, mulai dari China sampai Uzbekistan.

Di lantai yang dikenal dengan sebutan lounge itu, tamu bisa bersantai duduk di sofa terlebih dulu. Biasanya tamu memesan minuman, mulai dari minuman soda sampai wine, sambil mengarahkan pandangan ke arah perempuan yang duduk di sudut lain. Transaksi dilakukan di lantai tujuh.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id