Tak Hanya Novel Baswedan, KPK Beberkan Adanya Teror ke Penyidik Lain

Ilustrasi-KPK.jpg
(internet)

RIAU ONLINE - Teror ternyata tak hanya dialami Novel Baswedan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui ada penyidik lembaganya yang juga mendapat teror yang terjadi jauh sebelum peristiwa 2017.

Salah satu teror yang diterima penyidik KPK adalah perusakan mobil dengan disiram soda api. Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, peristiwa itu terjadi sekitar tahun 2015.

"Sekitar tahun 2015, ada orang-orang tidak dikenal yang teridentifikasi bolak-balik di rumah salah satu penyidik KPK. Bahkan, mobil penyidik saat itu disiram dengan soda api sampai terjadi kerusakan," ujar Febri, melansir Liputan6.com, Kamis, 15 Maret 2018.

Febri mengatakan pihaknya telah melaporkan peristiwa itu kepada aparat kepolisian. Namun hingga kini, tidak ada tindak lanjut dari kepolisian terkait pengusutan kasus teror itu.

Kasus-kasus teror yang belum berhasil diungkap pelakunya itu, menurut Febri, tidak menutup kemungkinan dapat menimpa penyidik ataupun pegawai KPK lainnya atau kepada pihak yang bekerja dalam pemberantasan korupsi.

"Ini yang kami sebut berulang kali kalau pelaku teror atau pelaku serangan tidak ditemukan bukan hanya berisiko untuk pihak yang diserang pada saat itu, tapi kepada penyidik atau pegawai KPK yang lain," tuturnya.

Baca Juga Hingga Novel Baswedan Pulang Ke Tanah Air, Polri Masih Utang Kasusnya


Untuk itu, KPK berharap agar pihak kepolisian segera menemukan pelaku teror tersebut.

Sebelumnya, Penyidik KPK Novel Baswedan menjalani pemeriksaan tim khusus penyerangan air keras di Komnas HAM. Dalam pemeriksaan, Novel menyampaikan ada dua orang penyidik KPK yang juga mengalami penyerangan air keras oleh orang tak dikenal.

"Penyerangan tidak hanya kepada Novel Baswedan tetapi terhadap pegawai KPK lainnya. Dua orang disiram air keras mobilnya dan ada juga perusakan barang terkait tugas dia di KPK yang sedang menyidik diduga orang kuat," kata kuasa hukum Novel, Alghiffari Aqsa, Selasa 13 Maret 2018.

Alghiffari mengatakan penyerangan itu terjadi sebelum kasus penyiraman air keras kepada Novel. Namun, Alghiffari enggan mengungkapkan nama dua penyidik KPK yang disiram air keras itu demi keamanan.

Penyidik KPK Novel Baswedan diserang menggunakan air keras oleh orang tak dikenal, pada April 2017 usai salat subuh di masjid sekitar rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dia lalu dibawa ke Singapura untuk menjalani pengobatan matanya yang terkena air keras.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id