Momen Istimewa, Kapolri Potong Rambut Bayi Tito Karnavian

Bayi-Tito-Karnavian.jpg
(Detikcom)

RIAU ONLINE, YOGYAKARTA - Ada yang unik dalam rangkaian kunjungan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam lawatannya hari Minggu, 11 Maret 2018, Kapolri mengunjungi seorang bayi yang belum genap sebulan yang memiliki nama seperti namanya, Muhammad Tito Karnavian.

Bayi mungil ini merupakan anak asuh dari Brigadir Nur Ali Suwandi. Ia diangkat menjadi anak oleh anggota Propam Polda DIY itu setelah sang ibu kandung, Wahyu Kurnia (34) memiliki persoalan keluarga.

Seperti dikutip dari Detikcom, Senin 12 Maret 2018, Tito lahir pada Selasa, 18 Februari 2018 di RS Bhayangkara Kalasan, Sleman pukul 18.30 WIB.

Setiba di panti asuhan Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai, yayasan yang didirikan oleh Brigadir Ali di Jalan Purbayan, Gang Janoko nomor 1296, RT 58 RW 14, Kotagede, Yogyakarta, Kapolri terlebih dulu menandatangani prasasti peresmian Yayasan Bumi Damai.

Selanjutnya, Kapolri memotong rambut bayi Tito. Tak lupa Kapolri mengusap-usap kepala bayi Tito dan menciumnya.

"Tidak apa-apa, Brigadir Ali terinspirasi nama saya, saya hanya berdoa semoga menjadi anak yang soleh, berbakti kepada keluarga, nusa bangsa, dan dilindungi Allah. Termasuk kepada Brigadir Ali juga," kata Tito.

Brigadir Ali merupakan anggota Propam Polda DIY yang mendirikan Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai di wilayah Kotagede, Yogyakarta, dengan anak asuh berjumlah lebih dari 100 orang.


"Apresiasi sangat tinggi, saya kagum dengan sosok seorang bintara ini karena tulus merawat anak yatim lebih dari seratus orang, mampu membina, mampu meyakinkan semua pihak memberi bantuan, bisa bangun yayasan dan empat masjid, semata-mata karena untuk keyakinan yang bersangkutan dan niat mencari ridho Allah," tutur Tito.

Di kesempatan tersebut, Kapolri langsung memerintahkan Kapolda DIY Brigjend Pol Ahmad Dofiri untuk mengusulkan opsi penghargaan apa yang tepat diberikan kepada Brigadir Ali.

"Catatan buat Kapolda ya, apa yang bisa kita berikan penghargaan, silakan dipikirkan beberapa opsi, nanti kita berikan. Tapi meski demikian, saya yakin Brigadir Ali tak akan berhenti meski tak dapat penghargaan. Dan kepada media, tolong yang diangkat Pak Nur Ali, karena yang hebat bukan sayanya, tapi Pak Nur Ali ini," jelas Kapolri.

Kapolri menambahkan, upaya yang dirintis Brigadir Ali bisa menjadi contoh bagi anggota Polri lainnya. Dalam wejangannya kepada jajarannya, Kapolri meminta setiap anggota polisi mau mengubah kultur yang tadinya merasa penguasa, menjadi lebih rendah setara dengan rakyat dan mengabdi kepada rakyat.

"Ini role model agen perubahan, contoh tidak melihat pangkat atau jabatan, ini figur seorang bintara bisa ditiru oleh anggota polri lain yang seharusnya malu lihat ini seorang bintara saja bisa, malulah yang pangkat tinggi karena pangkat rendah bisa lebih baik. Jadi ini juga salah satu alasan kenapa saya harus datang langsung (meresmikan Yayasan Bumi Damai), ternyata ada brigadir polisi punya yayasan," ujarnya.

Diketahui, selain mendirikan panti asuhan, Brigadir Ali juga menjadi perhatian karena mengangkat anak bayi yang diberinya nama identik dengan Kapolri, yakni Muhammad Tito Karnavian. Kapolri pun tidak keberatan bayi tersebut diberi nama sama dengannya. Bahkan dia menyempatkan memotong rambut bayi yang belum genap berusia sebulan itu di sela peresmian Yayasan Bumi Damai. (1)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id