Dua Jam Hujan Landa Tanah Karo Hancurkan Ratusan Atap Rumah Warga

Hujan-Es-di-Tanah-karo.jpg
(ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PERTUMBUKEN - Tanah Karo diterjang angin puting beliung disertai hujan es pada Senin, 12 Juni 2017, sore. Selama dua jam, Hujan es sebesar kelereng itu menyebabkan ratusan atap rumah warga di dua desa di Kecamatan Barusjahe Tanah Karo mengalami kerusakan parah. Hujan es menghancurkan atap rumah yang terbuat dari seng, sehingga puluhan rumah tak bisa lagi dihuni.

Selain itu, bencana ini telah merusak berbagai jenis tanaman holtikultura milik petani dan menyebabkan ratusan pohon tumbang. Tak hanya itu, air yang membanjiri rumah warga juga merusak berbagai peralatan elektronik. Listrik juga padam selama berjam-jam.

Kendati tak menimbulkan korban jiwa dan luka, namun peristiwa ini telah menyebabkan kerugian materi hingga ratusan juta. Menurut data yang dihimpun awak koran, puting beliung dan hujan es yang terjadi sekitar pukul 16.30 WIB itu melanda dua desa, masing-masing Desa Pertumbuken dan Bulanjulu. Kebanyakan warga yang sore itu masih bekerja di ladang semula tak mengira akan bencana tersebut.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,3 SR Guncang Jawa Barat Hingga Jakarta

Menurut R br Surbakti (62), salah seorang warga Desa Pertumbuken yang rumahnya juga ikut tergenang air karena atapnya jebol, awalnya langit sangat gelap, kemudian angin bertiup dengan kencang dan berputar-putar. Lalu terjadi hujan deras diikuti bongkahan es sebesar kelereng.

"Ngeri kali, baru ini kutengok hujan batu es sebesar itu," ungkapnya.


Hujan es dan angin kencang sontak memicu kepanikan ratusan di dua desa tersebut. Warga berusaha menyelamatkan barang-barang di dalam rumah ke lokasi yang lebih aman karena air sudah membanjiri rumah akibat atap sudah hancur.

"Hancur semua atap rumah warga desa ini. Untungnya bencana ini hanya terjadi sekitar dua jam. Kalau sampai 4 jam saja, kurasa sudah habis semua rumah di kami ini," ungkap Tarigan.

Klik Juga: Kronologi Meletusnya Gunung Marapi Hingga Penyelamatan 8 Pendaki

Kepala Desa Pertumbuken, Waspada Sembiring mengaku belum bisa mendata berapa rumah warganya yang terdampak bencana ini. "Sampai saat ini kami masih melakukan pendataan," katanya.

"Sampai malam ini baru dua desa di kecamatan kita yang jadi korban bencana ini. Datanya masih kita kumpulkan. Sejauh ini tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Baru dua desa ini yang melapor ke kita atas bencana ini," tandasnya.

Warga Bulanjulu dan Pertumbuken berharap Pemkab Karo segera memberikan bantuan berupa seng untuk mengganti atap rumah mereka yang hancur.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline