Polisi Indonesia Ditangkap di Sudan, IPW: Jika Tak Terlibat, Bela Mati-matian

ILUSTRASI-Pasukan-Garuda-RI.jpg
(MERDEKA.COM)

RIAU ONLINE - Sejumlah polisi anggota Pasukan Garuda di Sudan ditangkap pemerintah Sudan di Bandara Al-Fashir, Jumat, 20 Januari 2017, terkait dugaan penyelundupan senjata. Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Polri untuk lebih serius mencermati kasus penangkapan itu.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan Polri perlu membentuk tim investigasi sendiri untuk menuntaskan kasus dugaan atau tuduhan terhadap Pasukan Garuda di Sudan yang dituduh menyelundupkan puluhan senjata api oleh pemerintah Sudan.

Menurutnya, jika para polisi Indonesia itu memang tidak terlibat atau tidak melakukan aksi penyelundupan senjata, Polri harus membelanya mati-matian dan menyiapkan pengacara untuk mereka.

Baca Juga: Pemerintah Sudan Tangkap Anggota Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia

"Sebab tuduhan itu sebuah fitnah keji yang sangat merusak kredibilitas Indonesia di mata internasional dan bisa menghancurkan citra positif Pasukan Garuda sebagai pasukan perdamaian PBB," kata Neta melalui siaran pers yang diterima RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 24 Januari 2017.

 

Namun, jika ternyata para polisi itu memang terlibat dalam penyelundupan senjata, lanjutnya, Polri harus mengusutnya secara detail dan tuntas, terkait latar belakangan penyelundupan puluhan senjata itu.


"Apakah akan dibawa masuk ke Indonesia dengan akses mereka sebagai anggota Pasukan Garuda atau ada cara lain. Jika dibawa masuk ke Indonesia, apa tujuannya? Apakah mereka bagian dari sindikat perdagangan senjata ilegal? Atau senjata-senjata itu untuk tujuan makar? Atau mereka bagian dari jaringan ISIS yang akan menebar teror di Indonesia?," jelasnya.

Klik Juga: Berpakaian, Bendera, Dan Adat Istiadat Arab, Prisia: Kenapa Tak Pindah Ke Arab

Neta menegaskan, Polri harus melakukan investigasi yang komperhensif dan menyeluruh. Sebab, hal ini sangat berkaitan dengan situasi kamtibmas global dan sangat berkaitan dengan informasi yang disebar Polri belakangan ini.

Seperti, tertangkapnya sejumlah WNI di Timur Tengah yang akan atau bergabung dengan ISIS. Lalu maraknya isu makar yang disampaikan Polri akhir-akhir ini, apakah senjata-senjata ini ada kaitannya dengan isu makar tersebut. Lalu isu terorisme, dimana Polri terus menerus menggempur sarang teroris dan menangkapi para teroris.

Jika para polisi yang ditangkap pemerintah Sudan itu ternyata menyelundupkan puluhan senjata tersebut, untuk kepentingan makar atau terorisme, kata Neta, artinya Polri sudah kebobolan. Sehingga, Polri perlu mengevaluasi sistem rekrutnya, terutama untuk misi-misi ke luar negeri.

Lihat Juga: Apa Jadinya NKRI Jika Tak Ada Buya Natsir Dengan Mosi Integralnya

"Polri tidak boleh mendiamkan kasus ini. Harus ada investigasi yang komperhensif dan menyeluruh," ujar Neta.

Selain itu, Neta juga meminta Komisi III DPR perlu memanggil Polri untuk sama-sama menuntaskan kasus ini. Sebab, menurutnya, selama ini Polri sangat responsif terhadap orang-orang Indonesia yang ditangkapi di Timur Tengah, bahkan mereka dicermati sebagai bagian dari gerakan ISIS.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline