Jokowi Ngantor di Riau Tak Selesaikan Masalah, Buat Apa

Presiden-Joko-Widod.jpg
(INTERNET)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkantor di Riau bila kabut asap menyelimuti Riau, ditanggapi dingin oleh Walhi Riau.

 

"Buat apa Jokowi ngantor di Riau bila tak menyelesaikan masalah?" kata Direktur Eksekutif Walhi Riau, Riko Kurniawan kepada RIAUONLINE.CO.ID, Minggu (12/7/2015).

 

Kabut asap yang menyelimuti Riau, sudah dirasakan masyarakat sejak 1997. Sejak saat itu, asap telah menjadi musim tahunan melanda Negeri Lancang Kuning ini.

 

"Kita bukan hanya mengharap kedatangan Jokowi di Riau ini. Tapi bagi kita, bagaimana solusi supaya tak terulang kembali itulah yang penting," kata Riko.

 

Lelaki berkacamata ini menegaskan, tak ada gunanya Jokowi ada di Riau tapi masalah juga tak kunjung bisa teratasi. Tidak hanya berjanji akan berkantor di Riau, dalam kampanyenya Jokowi pernah pula berucap akan mengatasi kabut asap terjadi tiap tahun di Riau.

 

"Tahun ini menjadi tahun ke-18 kabut asap menyelimuti Riau.Belum ada solusi tepat dari pemerintah untuk mengatasi persoalan ini," jelasnya. 


 

Sebelumnya, Baca Juga: Walhi: Sia-sia Menteri Siti Sering ke RiauRiko juga mengkritisi seringnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, ke Riau.

 

Saat bincang-bincang dengan RIAUONLINE.CO.ID, Minggu (12/7/2015), Riko mengatakan, kedatangan Menteri Siti Nurbaya ke Riau tak menyelesaikan pembakaran lahan berakibat kabur asap.


”Kunjungan dari Menteri LHK sebenarnya tak menyelesaikan masalah sudah terjadi. Kenyataan bahwa Riau telah mengalami kabut asap setiap tahun sejak tahun 1997 itu tak bisa diselesaikan," kritik Riko.

Berdasarkan catatan RIAUONLINE.CO.ID, Menteri Siti Nurbaya datang pertama kali ke Riau pada Selasa, 18 November 2014. Kedatangan tersebut sempat menimbulkan kehebohan. Pasalnya, Siti datang diiringi beberapa orang pegiat lingkungan hidup asing, seperti Greenpeace, dan lokal, Walhi.

 

Sejak itu, hingga kini, Siti Nurbaya telah datang ke Riau sebanyak enam kali guna memantau kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan penanganannya di kawasan gambut Riau. Terakhir, ia datang bersama dengan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolhukam), pada Sei, 8 Juni 2015 dan sempat menginap semalam di Pekanbaru. 

 

(Baca Juga: Inilah Daftar Kunjungan Menteri Siti Nurbaya ke Riau

 

"Selama ini kunjungan sifatnya hanya melihat bagaimana kesiapan memadamkan karhutla yang akan terjadi. Tapi soal bagaimana supaya kebakaran tak terjadi lagi itu tak pernah dilakukan. Makanya masalah kabut asap ini tak akan pernah selesai kalau cara penanganannya bersifat represif saja seperti ini,” kata Riko.

 

Ia menjelaskan, untuk apa memadamkan api jika apinya dapat dicegah, Caranya, dengan memberikan sanksi tegas bagi perusahaan yang ketahuan membakar lahannya, atau mencabut izin konsesi pada lahan-lahan seharusnya tak diberikan izin konsesi.

 

Cara lainnya, reboisasi dan memperbaiki kualitas hutan. “Jika itu dilakukan, kunjungan menteri LHK pasti tak akan terkesan sia-sia,” kata Riko. 

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline