APP-Sinar Mas Forestry Dukung Pemprov Riau Cegah Karhutla

Ruang-Monitor-Pemantau-Titik-Api.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/IMELDA VINOLIA)

Laporan: IMELDA VINOLIA

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau lebih dari 3.300 hektare (Ha) lahan di Riau sudah hangus terbakar.

Sejak 19 Februari 2019, Gubernur Riau, kala itu, Wan Thamrin Hasyim, telah menetapkan bumi Lancang Kuning berstatus Siaga Darurat Karhutla hingga 31 Oktober 2019 mendatang.

Menghadapi itu, PT Arara Abadi, anak PT Sinar Mas Forestry di Riau, menjelaskan strategi pencegahan dan penanggulangan Karhutla, khususnya di sekitar konsesi perusahaan.

Fire Operation Management Head PT Arara Abadi, Deny Widjaya mengatakan, untuk menghadapi musim kemarau 2019, perusahaan melakukan evaluasi dari kegiatan pemadaman di tahun-tahun sebelumnya.

Pembelajaran tersebut kemudian diaplikasikan ke dalam sistem Manajemen penanggulangan kebakaran hutan terintegrasi, terdiri dari empat pilar utama, mulai dari pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respons cepat.

"Di tahap pencegahan, kami menyusun peta area rawan kebakaran, membentuk Satgas Anti-Kebakaran, membentuk pos pantau terpadu serta sosialisasi kepada masyarakat melalui pemasangan papan informasi, penyebaran booklet, dan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)," kata Deny.


Tahap persiapan, perusahaan siagakan 862 personel regu pemadam kebakaran (RPK), 505 personel MPA, dan peralatan di antaranya 45 unit speed boat, 5 unit airboat, 24 drone, 4 unit helikopter water bombing.

Tahapan deteksi dini, dilakukan patroli darat air dan udara guna memantau api melalui 32 unit kamera thermal dan CCTV serta 43 menara api tersebut di areeal konsesi.

Penggunaan teknologi juga dilakukan melalui citra satelit dipantau selama 24 jam setiap harinya. Setiap ada perubahan titik panas tidak biasa, tim disiagakan untuk melakukan pengecekan di lapangan dalam waktu kurang dari 24 jam.

"Jika terbukti sebagai titik api, perusahaan langsung mengirimkan tim dari Dispatch Center terdekat sebagai langka respons cepat," tuturnya.

Sejak 2016-2018, DMPA dilakukan unit bisnis APP Sinar Mas di Riau dengan 7.000 kepala keluarga di 142 desa didampingi. Desa-desa tersebut tersebar di Kabupaten Siak, Bengkalis, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, Dumai, Bengkalis, dan Pekanbaru.

Tahun 2019 ini, perusahaan berencana menjangkau 47 lokasi DMPA baru, ditargetkan total DMPA di Riau berjumlah 189 lokasi.

"Dimulai dari tahapan penelitian libatkan warga, survei lokasi hingga FGD melihat potensi desa. Perusahaan akan memfasilitasi program secara keseluruhan mulai dari penyediaan alat, benih, pendampingan hingga membantu memasarkan produk," kata Penanggung Jawab Program DMPA APP-SMF Region Riau, Joss Renaldy.

Ia mencontohkan desa binaan program DMPA. Kedua desa berada di Perawang, Siak, antara lain Desa Pinang Sebatang Barat dan Pinang Sebatang Timur, lakukan budidaya ikan dan kompos sebagai mata pencaharian utama warga.