Pohon Ajaib Tumbuh di Tengah Api

Habislah-Gambut-Muncullah-Sawit.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/TWITTER)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Habis bakar terbitlah sawit. Itu penggalan status Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, di akun Twitter-nya, Rabu (21/10/2015). 

 

Status Sutopo ini menggambarkan bagaimana api yang telah padam pada lahan gambut di Nyaru Menteng, Palangkaraya, dekat dengan kawasan konservasi Orangutan, sudah ditanami sawit. (Baca Juga: Perusahaan China, Australia, Singapura dan Malaysia Tersangka Bakar Lahan

 

Status Sutopo ini langsung di-capture seorang netizen, Joko Indarto. Di laman akun Facebook-nya, Joko menuliskan sebuah judul tepat di bawah pohon kelapa sawit tersebut, Pohon Ajaib Tumbuh di Tengah Api. 

 

"Duit memang bisa membuat apa saja. Termasuk menumbuhkan pohon pada saat lahan dilaporkan terbakar dan asapnya menimbulkan gangguan saluran pernapasan puluhan, bahkan ratusan ribu orang," tulisnya. (Klik Juga: Kami Seperti Hidup di Negeri di Atas Awan

 


Joko juga menuliskan, inilah foto pohon ajaib yang bernama SAWIT itu. Hebatnya pohon ini, tumbuh pada saat kebakaran hutan terjadi. Pada saat semua orang tidak berani keluar rumah. Saat semua pelajar tidak berani masuk sekolah.

 

Saat itulah pohon ajaib itu mulai bersemi. Ketika asap perlahan pergi, si sawit sudah cukup tinggi. Joko juga menuliskan, republik ini memang tempat nyaman bagi gerombolan maling dan begundal. (Lihat Juga: Pesawat Australia Pulang, Dua Pesawat Rusia Datang

 

Ada yang menjadi pengusaha. Ada yang jadi aparat pemerintah. Politisi. Juga aparat keamanan. Mereka bergotong royong merampok tanah-tanah negara, hutan-hutan rakyat.

 

Layakkah asap kebakaran hutan disebut bencana nasional? Tidak. Asap itu hasil kejahatan lingkungan. Asap itu kesengajaan. Sebuah tindak pidana yang direncanakan. (Baca: Setahun Jokowi, Luna Maya Pun Bicara Asap

 

"Bohong kalau pemerintah dan apara keamanan sampai tidak bisa menangkap para pelakunya. Sawit itu tidak tumbuh sendiri. Menanam ribuan hektar juga tidak bisa selesai dalam sehari. Jadi, untuk apa miliaran rupiah untuk membiayai blusukan Jokowi?" tulis Joko menutup tulisannya. 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline