Pinjaman Syariah Ala Forum Silahturahmi Studi Ekonomi Islam

Laporan: Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ratusan masyarakat Pekanbaru yang tergabung dalam Forum Silahturahmi Studi Ekonomi Islam Sumatra bagian tengah menghimbau seluruh masyarakat khususnya pedagang kecil mempergunakan lembaga dan perbankkan syariah dalam meningkatkan taraf ekonomi.

 

Adapun lembaga tersebut seperti seperti Bank Syariah atau Baitul Mal Watamwil (BMT).

 

"Kalau Bank Syariah tentu masyarakat sudah tahu. Sedangkan BMT (Baitul mal Watamwil) itu mungkin masih samar-samar karna untuk di Pekanbaru sendiri baru berjumlah 40 unit. BMT itu sama dengan koperasi syariah yang menggunakan sistem bagi hasil. Mempunyai izin dari dinas koperasi yaitu dari LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) izinya sama dengan koperasi,"papar koordinator Muhammad Zakia, kepada RIAUONLINE.CO.ID Minggu, 15 Mei 2016 di acara Car Free Day Jalan Gajah Mada Pekanbaru.

 


Zakia menuturkan, kenapa menggunakan prinsip syariah?. Pengguna tidak akan dibebani dengan bunga yang akan mencekik para nasabah jika suatu hari terjadi kegagalan atau rugi dalam perniagaan. "Kalau pinjam Rp 1 juta, kembalikannya ya sama," ujarnya. (KLIK: 30 Santri MDTA Al-Muhajirin Khatam Quran)

 

Dia mengajak masyarakat Kota Pekanbaru memanfaatkan fasilitas BMT yang ada di sekitarnya.

 

"Yang ada di Pekanbaru itu contohnya ada BMT Al Hitihad berada di Rumbai, jalan Delima Panam, Kulim dan Jalan Fajar. Itu beberapa BMT yang terdekat dikota Pekanbaru," ujarnya.

 

Selain itu, beberapa fakultas yang berada di universitas ternama di kota Pekanbaru juga siap untuk memberikan masukan dan saran kepada masyarakat.

 

"Disini warga bisa untuk sekedar bertanya kepada Kelompok Studi Ekonomi Islam (KASE). Diantaranya yang berada di UNRI yakni kajian studi ekonomi islam fakultas ekonomi, kemudian KASE Iqro Annisa di universitas Abdurab, Fakultas agama Islam UIR dan study club ekonomi islam di UIN Susqa Riau," ucapnya.

 

Diakhir acara, peserta yang terdiri dari 13 KASE di tiga provinsi Sumbar, Riau dan Jambi itu berjumlah 150 orang ini membentang spanduk di jalanan untuk ditanda tangani masyarakat yang melintas supaya menyetujui bahwa ekonomi Syariah itu lebih baik, jauh dari riba dan menolong bagi yang menggunakannya.