Awas, Kini Sudah Ada Aplikasi Deteksi Kasus Plagiarisme

ILUSTRASI-PLAGIAT.jpg
(INTERNET)



RIAUONLINE, PEKANBARU – Agung Sucipto, alumni Fakultas Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Pekanbaru, berhasil menciptakan sebuah Aplikasi Source Detection Pada Kasus Plagiarisme Dokumen.

 

Ia membuat penelitian tersebut untuk memperoleh gelar sarjana dan membantu mendeteksi satu dokumen terhadap banyak sumber dokumen yang telah terorganisasi dalam sebuah sistem. Caranya dengan menggabungkan mesin pencari sebagai pendeteksi sumber dari sebuah dokumen dan mendeteksi plagiarisme.

 

"Aplikasi ini dapat mendeteksi sumber dokumen berdasarkan words phrasing (frasa) dengan model ruang vektor dan melakukan pendeteksian plagiarisme terhadap banyak dokumen (corpus) sesuai dengan pengujian kemiripan teks menggunakan algoritma biword winnowing," jelas Agung kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis (20/8/2015).


“Plagiarisme itu kan menirukan atau mengutip sebagian isi karya tulis orang lain tanpa mencantumkan sumber tulisan yang kemudian diakui sebagai miliknya sendiri. Dan aplikasi untuk menelusuri kasus plagiat inilah yang menjadi skripsi saya kemarin,” lanjutnya.


 

Menurut Agung, hasil pengujian aplikasi ini memberikan informasi kemiripan query terhadap dokumen corpus dan kemiripan dokumen uji terhadap dokumen corpus serta cuplikan kata-kata yang sama sesuai dengan perhitungan algoritma biword winnowing. Pembentukan query dengan pendekatan triword, quadword dan pentaword dengan stemming dan tanpa stemming serta pemilihan frekuensi frase tertinggi, terendah dan tengah, dapat mendeteksi sumber dokumen plagiarisme.

 

“Stemming adalah proses pemotongan (pemangkasan) kata untuk mendapatkan bentuk dasar," jelasnya.

 

Agung yang kini tengah sibuk mengembangkan aplikasi cyber di salah satu Universitas Swasta di Pekanbaru ini mengungkapkan, pada penelitiannya itu, ia menggabungkan metode pendeteksian plagiarisme dan information retrieval untuk mencari sumber referensi dari dokumen yang diduga telah ditiru terhadap dokumen lain yang telah disediakan pada koleksi dokumen.

 

“Untuk menghasilkan query, kita menggunakan ruang vektor tanpa database pada mesin pencari. Tujuannya untuk mendapatkan sumber dokumen yang relevan terhadap dokumen yang diduga ditiru dan melakukan perbandingan antara dokumen yang telah berhasil didapatkan oleh mesin pencarian terhadap dokumen yang diduga melakukan plagiarisme menggunakan algoritma biword winnowing,” tandas laki-laki yang sekarang sibuk sebagai programer ini.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline