Benarkah Tidur Dalam Mobil saat AC Hidup Sebabkan Kematian? Ini Penjelasannya

Otopsi-Mayat.jpg
(INTERNET)

RIAUONLINE - Pekan lalu, warga Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar dihebohkan dengan dengan penemuan satu keluarga tidak sadarkan diri di dalam mobil yang terparkir di halaman mesjid At-Taqwa, Lintas Riau-Sumbar, Kampar. Dua korban ditemukan dalam keadaan pingsan, sedangkan satu korban lagi dilaporkan meninggal dunia.

Saat ditemukan, mesin mobil jenis Toyota Kijang Inova yang ditumpangi ketiga korban dalam kondisi hidup, begitu pula dengan Ac mobil dalam kondisi hidup. Berdasarkan analisa petugas, para korban mengalami keracunan dari emisi gas buang mobil pada saat korban beristirahat di dalam mobil

Kasus warga meninggal di dalam mobil sebenarnya bukan kali ini terjadi, banyak beberapa kasus serupa kerap kali kita dengar dari media yang terjadi di berbagai daerah. Diduga kematian disebabkan lantaran terhirup racun yang kelaur dari Ac mobil yang menyala dalam waktu yang cukup lama, sementara kaca mobil tertutup rapat.

Tapi benarkan demikian?

Sebagaimana dikutip RIAUONLINE dari Liputan6.com yang melansir dari laman resmi Daihatsu Indonesia, para ahli medis menyebutkan bahwa sebaiknya para pengguna mobil tidak tidur di mobil dengan keadaan AC menyala.


Seseorang dapat meninggal karena lemas akibat tidur di mobil dengan keadaan AC menyala, baik itu mobil yang sudah lama atau pun baru.

Hasil penelitian Dr Babu Shershad dari First Medical Centre di Dubai menyatakan, bahwa ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan masalah kesehatan saat seseorang tidur di dalam mobil dalam keadaan AC yang menyala.

Jika fitur mekanis mobil tidak sejajar dapat memungkinkan kebocoran knalpot mobil ke kabin kendaraan saat seseorang sedang tidur yang kemudian dapat meningkatkan risiko mati lemas.

Saat mesin mobil tetap dinyalakan dalam waktu yang lama, dikhawatirkan gas polutan atau gas buang berbahaya yang berupa karbon monoksida akan masuk ke dalam kabin.

Gas monoksida tersebut termasuk gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau. Tentu saja, gas monoksida (CO) tersebut sangat berbahaya bagi siapa pun yang menghirupnya.

Efek dari gas monoksida tersebut akan membuat darah kamu menjadi kehilangan kemampuannya dalam mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.

Dampaknya tubuh akan terasa pusing, lemas, lemah, dan kehilangan cairan.

Jika sudah demikian, berteriak pun kamu tak akan mampu. Risiko kematian pun akan sangat besar.