Penderita DBD Tinggi 2016, Tahun Ini Diprediksi Turun

ILUSTRASI-NYAMUK.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat pada 2016 lalu, kasus demam berdarah tertinggi di Pekanbaru selama beberapa tahun belakangan. Jumlah penderita demam berdarah hingga akhir 2016 lalu mencapai 873 kasus.

Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Gistiyanti mengatakan angka tersebut jauh meningkat dari tahun 2015, yang sebelumnya mencapai 502 kasus atau lebih sedikit 371 kasus.

"Kita melihat peningkatan tersebut dipengaruhi oleh musim hujan yang cukup intens pada tahun 2016 lalu sedangkan pada tahun 2015, musim asap membuat nyamuk tak banyak berkembang," kata Gisti, Kamis, 5 Januari 2017.

Melihat prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengatakan tahun 2017 ini merupakan tahun dengan iklim normal. Artinya sama dengan tahun 2014, Diskes turut memprediksi perkembangan nyamuk yang membawa DBD tidak signifikan.

Baca Juga: Riau Masuki Musim Penghujan, Ayo Cegah Penyakit DBD Dengan 3M Plus


Di tahun 2017 ini pula, Gustiyanti mengaku pihaknya telah menyiapkan Abate dan racun malation yang dapat dipakai untuk satu tahun kedepan. "Intinya budayakan hidup sehat dan tips mengubur, menguras dan membuang," katanya.

Ia juga menyayangkan tindakan para oknum yang melakukan fogging tidak atas rekomendasi Diskes. Hal itu diingatkan agar seluruh kegiatan fogging dapat terkontrol dan tidak terjadi resisten terhadap nyamuk. Padahal, seharusnya sebelum melakukan fogging lapor Diskes terlebih dulu.

"Jangan sampai setiap minggu di-fogging. Nanti ketika ada kasus kami fogging nyamuknya gak mati karena resisten atau kebal. Gak bisa sembarangan fogging," tegasnya.

Klik Juga: Fogging Sia-Sia Dilakukan Jika Tak Diikuti Cara Ini

Selama ini Diskes melakukan fogging sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP). Jadi apabila ada kasus DBD, Diskes segera melakukan penyelidikan etiomologi dan jika dinyatakan ada jentik nyamuk, Diskes baru melakukan fogging.

"Bisa saja yang terkena DBD itu bukan di lingkungan tempat tinggal. Bisa saja dari tempat kerja dan sekolah. Untuk itu kita lakukan penyelidikan. Kalau ada tiga orang demam baru lakukan fogging," tandasnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline