Dikenal Anti-Islam, Trump Undang Umat Muslim Berbuka Bersama di Gedung Putih

Donald-Trump.jpg
(Reuters)

RIAU ONLINE - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dikenal sangat anti-Islam, tahun ini mencoba merangkul kalangan Muslim di Negeri Paman Sam. 

Caranya, ia menggelar jamuan iftar atau berbuka bersama di Gedung Putih, Rabu, 6 Juni 2018. Jamuan iftar tahun 2017 lalu, sempat ditiadakan oleh Trump. 

Jamuan iftar tahun ini meneruskan tradisi puluhan tahun yang selama ini dijunjung para presiden pendahulunya. Gedung Putih, dilansir dari VOA Indonesia, afiliasi RIAUONLINE.CO.ID, tidak merilis daftar tamu.

Kepada VOA, Duta Besar RI untuk AS, Budi Bowoleksono menyatakan, telah menerima undangan dan berniat hadir. Sementara dua organisasi Muslim terbesar di kawasan Washington, DC dan sekitarnya, ADAMS Center menyatakan tidak menerima undangan.


Demikian pula dua orang anggota Kongres pemeluk agama Islam, Keith Ellison dan Andre Carson, yang pada tahun-tahun sebelumnya selalu hadir baik atas undangan presiden dari partai Demokrat (Barack Obama) maupun Republik (George W. Bush).

Tidak jelas mengapa undangan kali ini hanya dibatasi pada korps diplomatik dan tidak mengikutsertakan wakil rakyat maupun organisasi Muslim.

Presiden Trump kerap menyampaikan pernyataan negatif terkait Muslim sejak masih di panggung kampanye. Desember 2015 ia menyatakan, "Donald J Trump menyerukan penghentian total dan menyeluruh Muslim masuk AS sampai perwakilan kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi."

Seminggu setelah menjabat, pada tanggal 27 Januari 2017, ia menandatangani Instruksi Presiden melarang warga dari 7 negara mayoritas Muslim masuk AS. Akibat berbagai gugatan hukum atas tuduhan diskriminasi, larangan tersebut telah dua kali direvisi dan kini menanti keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat. 

Berita ini pertama kali naik di VOA Indonesia dengan judul Setelah Tahun Lalu Absen, Presiden Trump Akan Gelar Iftar di Gedung Putih