Tolak Penyidik PBB, Duterte: Lempar Mereka ke Buaya

Presiden-Filipina.jpg
(INQUIRER.net)

RIAU ONLINE - Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta tentaranya untuk menolak para ahli badan hak asasi manusia PBB yang akan melakukan penyelidikan terkait perang kontroversial dalam melawan narkoba.

Bahkan, Duterte menyarakan militernya untuk melemparkan para penyidik PBB itu ke buaya.

"Apakah ada buaya di sini? Yang memakan manusia? Lemparkan mereka kepada buaya," kata Duterte

Ancaman Duterte tersebut untuk menanggapi kalimat Kepala hak asasi manusia PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein, pekan lalu, yang menyarankan Duterte untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan terkait komentar kontroversialnya.

PBB dan Crimea Court of Crime Court (ICC) memang tengah melakukan penyilidikan terkait perang narkoba yang terapkan pemerintahan Duterte. Sebab kebijakan tersebut telah menghilangkan banyak nyawa.

Berdasarkan statistik pemerintahan tercatat bahwa sebanyak 3.967 nyawa telah hilang. Sementara, menurut senator opisisi Antonio Trillanes, jumlah sebenaranya sekitar lebih dari 20.000 jiwa.


Namun, Duterte berulang kali membenarkan bahwa kebijakan yang berat akan melindungi negara dari ancaman kecanduan narkoba, yang menurutnya telah menimpa setidaknya 1,6 juta orang di Filipina.

"Lihatlah tingkat kejahatan. Siapa korbannya? anak-anak. Pecandu narkoba memperkosa bayi berusia enam bulan," katanya beberapa waktu lalu, melansir Sputnik News, Selasa, 13 Maret 2018.

Pada 3 Maret 2018 lalu, Juru Bicara Kepresidenan Filipina, Harry Roque Jr, mengatakan bahwa Agnes Callamard, yang memimpin penyidikan tersebut, akan mendapat perlakukan khusus dari Manila jika dia datang ke Filipina sebagai turis.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id