Salju Tutupi Gurun Pasir Sahara Setebal 40 Cm, Pertanda Apakah ini?

Salju-di-Gurun-Sahara.jpg
(boredpanda)

RIAU ONLINE, ALJAZAIR - Peristiwa alam yang tak lazim kembali lagi terjadi. Hujan salju tiba-tiba turun di kawasan Gurun Pasir Sahara, tepatnya di wilayah kota Ain Sefra di Aljazair pada Minggu, 7 Januari 2018.

Laman Daily Mail, Selasa, 9 Januari 2018 melaporkan, anomali salju di atas gurun pasir ini merupakan kali ketiga dalam 37 tahun terakhir. Suhu gurun yang lebih dingin di bulan Januari membuat salju mengendap cukup tebal di gundukan pasirnya, hingga setebal 16 inci atau sekitar 40 cm.

Sementara di pusat kota, salju tampak terlihat hanya setinggi 1 hingga 2 inci. Namun di kota, salju segera mencair kurang dari 24 jam.

Karim Bouchetata, seorang fotografer profesional yang tengah berada di lokasi mengaku terkejut melihat fenomena salju tersebut dan mengabadikan melalui lensa kameranya.

"Kami di sini sangat terkejut melihat salju di pagi hari, dan itu bertahan hingga sepanjang hari hingga mulai meleleh pada pukul 5 sore," jelas Bouchetata, dikutip dari Liputan.com.

Pada 2016, kota berjuluk 'Gerbang Gurun' itu juga mengalami anomali salju beberapa waktu setelah malam Natal. Kejadian tersebut menimbulkan beberapa kekacauan di kota. Beberapa kendaraan yang melintas di jalanan kota tergelincir karena jalan berubah licin saat salju mencair.


Selang sebulan setelahnya, salju kembali turun di kota itu, dan anak-anak setempat berebutan membuat boneka salju dan bahkan berseluncur di atas gurun yang tertutup salju.

Jauh sebelumnya, salju juga pernah turun di lokasi serupa pada tanggal 18 Februari, 1979, namun hanya bertahan kurang dari satu jam.

Otoritas setempat mengatakan bahwa anomali salju tersebut merupakan buntut dari Badai Eleanor yang terjadi di kawasan Eropa Barat pada akhir pekan lalu. Hembusan angin dingin tersebut terus bergerak ke arah timur laut melewati sebagian gurun Sahara dan kemungkinan akan melemah sebelum mencapai Laut Merah.

Kota Ain Sefra sendiri berlokasi di ketinggian 3.280 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh pegunungan Atlas. Namun, lokasinya yang berada di ketinggian bukan berarti membuat anomali salju dimaklumi, karena suhu terendah di musim dingin hampir tidak pernah berada di bawah 10 derajat celcius.

Luas gurun Sahara mencakup sebagian besar kawasan Afrika Utara dan telah mengalami penurunan suhu dan kelembapan yang cukup signifikan dalam beberapa ratus ribu tahun terakhir. (1)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id