Agar Tak Merusak Kesatuan Islam, Turki Desak Krisis Qatar Diakhiri

Presiden-Turki-Recep-Tayyip-Erdogan.jpg
(Internet)

RIAU ONLINE - Turki pada, Selasa Desember 2017 mendesak agar krisis Teluk menyangkut Qatar diakhiri lantaran dianggap tidak ada alasan untuk diteruskan karena hanya akan mengecilkan upaya menyatukan negara-negara Islam.

"Menurut pandangan Turki, krisis di Teluk ini adalah krisis tanpa alasan. Sejauh ini, berbagai tuduhan muncul namun tidak ada bukti," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dikutip dari laman SUARA.COM, Rabu 27 Desember 2017.

"Dalam pandangan saya, tidak ada alasan untuk tidak menyelesaikan krisis ini. Sesama saudara harus bisa menghindari krisis di antara mereka. Turki mendukung prakarsa Kuwait dan telah melakukan kontak secara intensif dengan Kuwait, Arab Saudi dan Qatar," kata Cavusoglu.

Pada Juni, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dengan menuduh negara itu mendukung terorisme. Qatar telah membantah semua tuduhan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada, Selasa kemarin, mengakhiri kunjungan tiga harinya di Khartoum, yang menandai lawatan pertama yang pernah dilakukan presiden Turki ke Sudan sejak kemerdekaannya pada 1956.


Sudan merupakan negara pertama yang dikunjungi Erdogan dalam rangkaian lawatannya di Afrika, yang termasuk Chad dan Tunisia.

Dalam kunjungannya, Erdogan didampingi delegasi besar beranggotakan lebih dari 200 pelaku bisnis Turki.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id